Lihat ke Halaman Asli

Setelah Teroris, Densus 88 Kini Gencar Memburu Para Pengacau Papua (Bag.2)

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1350784612663152578

[caption id="attachment_205160" align="aligncenter" width="457" caption="Ilustrasi : www.nasional.news.viva.co.id"][/caption] Belakangan ini Polda Papua gencar melakukan operasi pemulihan kemanan. Salah satunya adalah menangkap sejumlah petinggi kelompok separatis yang diketahui terlibat dalam serangkaian aksi anarkis yang telah lama meresahkan warga Papua. Penangkapan diarahkan kepada anggota jaringan TPN-OPM dan KNPB yang berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang) karena keterlibatan mereka dalam aksi-aksi anarkis di beberapa tempat.

Pada bagian 1 sudah saya beberkan tentang aksi penangkapan terhadap sejumlah aktivis KNPB (Komite Nasional Papua Barat) di beberapa wilayah.

(Lihat)

Penangkapan Pimpinan OPM

Pasca tewasnya Mako Tabuni (Pimpinan KNPB) Waena, Jayapura pada 14 Juni 2012 dan penangkapan salah satu pimpinan OPM, Dany Kogoya Tim Khusus Polres Jayapura Kota pada Minggu (2/9/2012) yang dilanjutkan dengan penggerebekan markas kelompok Dany Kogoya di Abepura Gunung yang berhasil menyita 2 pucuk senjata, ratusan amunisi, alat-alat tajam, serta sejumlah dokumen perjuangan Papua Merdeka, Polisi kini tampak gencar memburu sejumlah DPO yang terlibat dalam berbagai kerusuhan di Papua.

Pada Minggu, 14 Oktober 2012 Polda telah menangkap seorang petinggi TPN-OPM (sayap militer Organisasi Papua Merdeka) bernama Gideon Wenda ditangkap di Sentani. Jabatan ketentaraanGideondalam TPN-OPM adalah salah seorang Kepala Operasi Sektor yang beroperasi di wilayah Abepura di bawah pimpinan Dany Kogoya yang sudah lebih dahulu datangkap. Dany Kogoya sendiri adalah bagian dari Kelompok Lamber Pekikir yang bermarkas di Tanah Hitam, Distrik Abepura, Jayapura.

Gideon Wenda sudah lama masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) karena keterlibatannya dalam serangkaian kasus penembakan di wilayah Gunung Merah, Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Data Polisi menunjukkan bahwa Gideon telah terlibat dalam kasus Nafri I pada 28 November 2010 dan Kasus Nafri II pada 1 Agustus 2011.

Pjs. Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK membenarkan penangkapan Gideon tersebut. I Gede mengatakan, Gideon kini berada dalam tahanan Polda Papua dan masih terus menjalani pemeriksaan. Selanjutnya yang bersangkutan diserahkan ke Polres Jayapura Kota untuk proses hukum lebih lanjut.

Dijelaskan juga bahwa selain Gideon dan Dany Kogoya,pelaku lainnya yang telah tertangkap beberapa waktu lalu masing-masing berinitial PDK, LS, KJ, PK serta NJ. Mereka adalah bagian dari kelompok TPN PB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat).

Sejauh ini belum ada lagi reaksi dari kelompok OPM terkait penangkapan sejumlah jaringan OPM itu. Namun cepat atau lambat, suara protes pasti akan muncul untuk menyudutkan tindakan Polisi. Ini bukan hal aneh, karena di wilayah Papua pembangunan infrastruktur jalan, pengobatan gratis bahkan pemberian beasiswa untuk kuliah di Jawa pun sering menuai suara sumbang dari kelompok-kelompok kepentingan tertentu yang menginginkan Papua pisah dari NKRI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline