Lihat ke Halaman Asli

Motivasi Takdir

Diperbarui: 14 April 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Awass,,awass,,"
"Duhh, sabar dong, aku juga mau liatt."
"Gak dorong dorong bisa gak sih!"
Mading SMA Jaya Negara dipenuhi oleh riuh ribut siswanya yang sedang melihat hasil pemeringkatan SNMPTN. Riuh ribut itu berhenti ketika seorang siswi mengucap permisi.

"Misi,"

Sontak seluruh siswa yang berada di depan mading menoleh kearahnya. Yang ditatap justru terheran-heran.

"Kenapa,?" Tanya siswi tersebut tampak bingung. Manik mata seluruh siswa masih lekat kearahnya, sampai salah seorang siswi berkata.
"Bisa bisanya lo masih nanya kenapa. Itu, nama lo peringkat pertama jalur SMA Jaya Negara yang lulus di UGM." Ujar Dinda, yang sudah greget dengan tingkah siswi tersebut. Begitu siswi tersebut memalingkan matanya kearah pemeringkatan, ia begitu syok ketika melihat nama Alika Seraya berada di paling atas.

"Ya Lik, itu lo. Lo gak mungkin salah liat."Batinnya. Ia memberi anggukan pada seluruh siswa, kemudian berlalu meninggalkan kerumunan itu.

Alika berlari menuju Asrama SMA Jaya Negara kemudian masuk kedalam kamarnya. Di dalam kamar ia menangis haru sambil memandangi foto ayahnya.
"Yah, Lika keterima di UGM jalur SN,!"Ujarnya. Tangis Alika seketika pecah. Ia langsung memeluk foto itu. Ayah Alika sudah tiada semenjak Alika duduk di kelas 11. Beliau meninggal dunia akibat kanker paru paru.

"Ayah, saat pemilihan jurusan nanti, Lika akan pilih jurusan kedokteran."
Hal  itulah yang mendorong Alika untuk berprofesi menjadi dokter.
...
Senin, 19 Maret 2023

Hari dimana seluruh mahasiswa fakultas kedokteran di wisuda. Seluruh bangku aula terisi penuh oleh para tamu undangan. Tampak pula seorang siswi sedang duduk menanti acara.

Suasana aula hening seketika. Acara inti akan segera dimulai, yaitu pemanggilan nama wisudawan dan wisudawati terbaik.

Setelah beberapa nama terpanggil, tibalah saatnya nama Alika yang dipanggil. Para wisudawan dan wisudawati terbaik diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah kata. Tentu saja Alika menyampaikan perjuangan ayahnya yang mampu memotivasinya untuk bangkit, berdiri, mendongak menatap masa depan.

"Tanpa Ayah, aku ga bisa apa-apa. Ayah yang selama ini support aku, disaat teman temanku malah ngejatuhin aku."Ucapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline