Lihat ke Halaman Asli

kania ditarora

Tenaga Pengajar di madrasah swasta

Membujuk Mentari Agar Tersenyum

Diperbarui: 10 September 2023   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi:dokumen pribadi.lintas alam.

Sejenak tengadah, menerawang mentari yang kian hari kurang bersahabat
Saat terbaik mengejarnya pada pagi buta
di bebukitan atau bentang alam yang kadang dibuat lancang oleh korporasi
Food estate yang menawarkan menanam persahabatan dan kesejahteraan
nyatanya menjadi bagian biang keladi pemiskinan dan polutan

Tak ada lagi senyum meneduhkan seperti dahulu kala dalam cerita luhur para leluhur
Tersisa wajah-wajah bopeng disayat industrialisasi
konon pada mulanya berkoar-koar untuk perbaikan
Lambat laun matanya tertutup asap keserakahan
Seolah-olah datang sebagai juru selamat
yang kemudian memaksa dunia prematur kiamat

Tiga abad lamanya ia telah merintih
tetiba lirih para bandit memelas;
mari kurangi emisi meminimalisir efek rumah kaca, katanya
Tap mereka lupa berkaca pada cermin yang diretakkannya
Kepala mereka membatu, kulit mereka mengeras dengan wajah bermuka ganda

Arkian mereka memelas pinta pada Tuhan
tanpa malu-malu ingin sinar yang menyejukkan untuk merias kembali muka culas
Lantas matahari mengejek mereka;
ini rasakan kilauku
menyengat
menyayat

Lombok Tengah, 100923




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline