Hari ini tanggal (5/11) telah digelar perhelatan tahunan yang selalu diadakan di kota Perjuangan, Surabaya. memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, pemkot kota Surabaya mengadakan Parade Juang yang melibatkan banyak sekali komunitas dari berbagai kalangan. para peserta ada yang datang dari komunitas pecinta sepeda jadul, pecinta mobil jeep, paskibra kota Surabaya, dan koleksi berbagai tank yang ikut melintas di sepanjang jalan kota Surabaya.
Acara dimulai pukul 07.30 WIB dan rute yang dilintasi mulai dari Tugu Pahlawan Surabaya serta berakhir di Taman Bungkul yang berada di Jalan Raya Darmo. Dari puluhan peserta yang mengikuti acara tersebut, Marching Band Politeknik Penerbangan Surabaya tampil dalam urutan kedua dan sekaligus menjadi pembuka dalan perhelatan akbar ini.
Di urutan pertama diisi oleh pasuka paskibra Kota Surabaya yang terdiri dari putra dan putri terbaik Kota Pahlawan tersebut. iring-iringan berjalan dengan sangat meriah. Di sepanjang jalanan, dipenuhi dengan para peduduk Kota yang berdesakan ingin menyaksikan kemeriahan pertunjukan yang disediakan sepanjang acara berlangsung.
Pada Parade Juang tahun ini, disediakan beberapa titik perhentian dimana pada titk-titik tersebut digunakan sebagai tempat untuk menampilkan kebolehan masing-masing peserta. Taruna Poltekbang Surabaya tidak mau ketinggalan dengan menyajikan pertunjukan berupa atraksi menyusun bassdrum berupa piramid dan para Tambor Mayor naik keatasnya melakukan kemahiran mereka dalan memainkan tongkatn kebanggaannya diudara.
Dokumentasi Pribadi
Genderang tidak henti-hentinya ditabuh oleh para pemain snare, tenor, dan bassdrum guna membangunkan semangat yang terus membara. mereka begitu lincah memainkan stick yang diputar berulang kali ke udara. dentuman dari pemain bassdrum yang menggunakan kostum maskot taruna penerbangan juga banyak memukau para penonton yang berjejer di sepanjang jalan.Dokumentasi Pribadi
Lagu-lagu perjuangan pun juga ikut dilantunkan saat pasukan Marching Band GSB menyusuri jalanan kota yang diapit oleh gedung-gedung pencakar langit. lagu-lagu tersebut adalah Mars Bambu Runcing, Mars Kota Surabaya, Maju Tak Gentar, Mars Poltekbang Surabaya, dan beberapa lagu non perjuangan seperti Manuk Dadali, Sepanjang Jalan Kenangan, dan Fly Me To The Moon. Keserasian nada yang diciptakan oleh para pasukan melodi yang terdiri dari balira, terompet, melopone, trombon, dan bas tuba-lah yang membuat lantunan lagu dapat memecah langit-langit kota Surabaya yang sedang mendung.Dokumentasi Pribadi
Marching Band Gita Suara Buana akhirnya dapat menyentuh garis finish tepat pukul 10.00 WIB di Taman Bungkul dengan apik membawakan lagu penutup yaitu lagu Sepanjang Jalan Kenangan dan mendapatkan apresiasi yang sangat meriah dari Walikota Surabaya, yaitu Ibu Tri Rismaharini . Dengan jarak tempuh kurang lebih 7 kilometer, para pemain tidak terlihat lelah sama sekali dan di garis finish pun banyak sekali penonton yang sudah tidak sabar meminta untuk foto bersama, mulai dari orang anak-anak hingga orang dewasa.Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI