Lihat ke Halaman Asli

Kang Win

Penikmat kebersamaan dan keragaman

Terimalah Aku Kekasih

Diperbarui: 7 April 2021   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Qureta.com

Saat itu kuucap lirih
Lekaslah datang kekasih
Lama nian kumenunggu
Aku merindu

Saat itu pekik kuteriak lantang
Kekasih selamat datang
Pada semua kuucap ulang
Di jagat manusia gemapun menjelang

Saat itu kutahu pasti
Yang kuucap lirih bukan gincu hijau pemanis bibir semata, tapi ontan pewarna status diri
Pekik yang kuteriak lantang bukan sekedar omong-omong tak bermakna, tapi proklamasi kemunafikan hati

Maafkan aku kekasih
Kusapa namamu untuk mengerek namaku ke puncak yang ingin kuraih
Kupanggil namamu untuk mencitra hati nan putih

Kini tak banyak yang ingin kuucap
Lidah kelu menjadi sebab
Hanya satu yang kuingin
Memeluk dirimu erat
Dan berucap sesal atas ketidakpatutanku
Terimalah aku wahai Ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline