Lihat ke Halaman Asli

Kang Win

Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ketulusan dalam Sehelai Kertas Lusuh

Diperbarui: 5 Maret 2021   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Avitaliahealth.com


Sehelai Kertas lusuh membawaku ke suatu tempat di Mei 1985. Kertas lusuh yang nyaris tak terbaca lagi tulisannya. Hanya  titi mangsa yang masih terbaca, Mei 1965.  Rumah Sakit Santo Yusup, itulah yang juga masih terbaca dari kertas itu. Sebuah gedung tua bergaya kolonial di sebuah pojok jalan di bagian tengah Kota Bandung. Hanya jalan kecil di depannya, dengan pasar liar menjadi tetangganya.

Santo Yusup bukanlah Santo Boromeus yang terletak di keindahan Dago, yang sama dekatnya dari kampus ITB dan kampus Unpad. Santo Yusup hanyalah rumah sakit kecil di tengah-tengah hunian kelas bawah di tengah Kota Bandung. Namun ada aroma keramahan dan nuansa ketulusan di situ.

Hari ini tiga puluh tahun kemudian kudatangi kembali tempat itu. Banyak yang berubah. Kini tampak besar dan modern. Namun ada hal yang tidak berubah, keramahan dan ketulusannya. Aku bersyukur menjadi salah seorang yang lahir di tempat itu.

< Kang Win, Mei, 2020>




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline