Lihat ke Halaman Asli

Kang Win

Penikmat kebersamaan dan keragaman

Air Mata Senja

Diperbarui: 15 Februari 2021   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Air Mata Senja

Kabut pagi belum lagi berpendar ketika tegukan terakhir kopi hangat melewati tenggorokan
Ransel kain lusuh sudah bertengger di punggung, dikenakannya topi laken kesayangan
Meluncurlah Honda CB 100 warna biru menembus kabut

Mentari mulai menyinari hamparan daun kentang yang mulai menguning
Menjadi tanda dalam hitungan hari siap untuk dipanen
Dirogohnya tanah di satu rumpun, dihitungnya jumlah umbi
Wajah berseri tanpak seketika
Terbayangkan berapa banyak hasil panen akan didapat

Dari ujung terjauh dipandanginya seluruh hamparan
Kini mata nanar yang tampak
Ada kegundahan dalam dirinya
Di senja usianya kini
Adakah nanti anak keturunnya yang bersedia meneruskan perjuangannya
Hanya linangan air mata yang jadi jawabannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline