Lihat ke Halaman Asli

Kang Win

Penikmat kebersamaan dan keragaman

Hidup Ini Tidak Mudah

Diperbarui: 10 Juni 2020   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tagar.id

Manusia dilahirkan suci. Tidak peduli dilahirkan oleh siapa, kapan dan dimana. Namun tak selamanya suci itu bertahan dalam diri. Sekali waktu kesucian itu akan ternoda. Dunia memang tidak menjanjikan kesucian abadi. Mensucikan diri setiap waktu adalah cara agar noda tak diam permanen dalam diri.

Manusia dilahirkan merdeka. Tidak peduli dilahirkan dalam kondisi apa, dalam budaya apa. Namun tidak selamanya merdeka itu bertahan dalam diri. Seiring perjalanan waktu merdeka itu akan terkikis. Dunia memang tidak menjamin merdeka itu abadi. Mencoba bertahan dalam sebuah pilihan adalah cara untuk menyisakan merdeka itu ada dalam diri.

Hidup ini memang tidak mudah. Banyak constraint yang menjadi batas. Ketika kita hidup bermasyarakat ada constraint yang bernama norma. Bisa berupa etika, bisa berupa aturan. Semuanya mengikat dan membatasi. Ketika kita berusaha ada constraint bernama kemampuan. Tak ada kemampuan sempurna dalam diri.

Hidup ini memang tidak mudah, kawan. Tapi jangan jadikan ketidakmudahan itu sebagai kesulitan. Menjadikan ketidakmudahan sebagai kesulitan adalah menghilangkan fitrah diri sebagai manusia. Jadikanlah ketidakmudahan sebagai energi untuk mengaktualisasikan diri sebagai manusia yang dilahirkan suci dan merdeka.

Terus melangkah dalam ketidakmudahan adalah kesungguhan diri menjalankan misi kelahiran di dunia. Misi yang dititipkan Sang Pencipta. Semesta akan menjadi saksi apakah diri mampu merawat titipan Sang Pencipta. Semesta adalah saksi yang lurus yang tak pernah bisa berbelok. Semesta adalah pemegang nilai. Tidak ada yang bebas nilai di dunia ini.

Kawan, bersahabatlah dengan semesta agar bisa menjadikan ketidakmudahan sebagai energi besar untuk terus melangkah.

Teruslah melangkah, kawan.

<Kang Win, Juni 10, 2020>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline