Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Suud

Foto diambil di rumah sambil membaca buku

Pelajar Peduli PMK

Diperbarui: 13 Mei 2022   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Flayer Seminar edukasi PMK (13/5/2022)

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) lagi viral di jagat maya. Pemerintah kalang kabut memberikan pencerahan dan pencegahan. Kita patut mengapresiasi langkah pemerintah melakukan upaya pencegahan dan pengobatan. Untuk sementara Penyakit hewan yang menular itu terkonfirmasi terdapat di 4 Kabupaten di Jawa Timur Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.

Penyakit ini disebut juga foot and mouth disease(FMD) Penyakit menular yang bersifat akut di sebabkan oleh virus. Penyakit PMK menyerang hewan berkuku genap seperti Domba, kambing, sapi, babi .

Atas hal tersebut Siswa-siswi SMK Muhammadiyah 6 Modo, melaksanakan Seminar 60 menit tema, sosialisasi dan edukasi PMK, untuk mewaspadai dan bisa melakukan pencegahan (Jum'at, 13/5/2022). "Kami memiliki tanggungjawab moral, karena sekolah kami jurusan Peternakan dan pertanian, jadi wajar kami merespon ini," kata Ghoffar Shiddik Cahyono.

Adapun pemateri, mendatangkan Iswandi, S.Pt., Ketua Dewan pimpinan Cabang Paramedik Veteriner Indonesia  kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Iswandi banyak memaparkan tentang  penularan dan gejala-gejalanya dan cara pencegahannya. "Anak-anak sangat respon," kata pria yang juga alumni SMK Muhammadiyah 6 Modo, ini.

Menurut Iswandi, Penyakit Mulut dan kuku bukan penyakit Zoonosis penyakit yang bisa menyerang dari hewan ke  manusia atau sebaliknya. "Daging dan susu tetap aman di konsumsi selama di masak dengan benar. Daging tidak di cuci sebelom di olah  rebus dahulu selama 30 menit dengan air mendidih," tutur Iswandi kepada 120 peserta yang hadir di Masjid Al-Iman, SMK Muhammadiyah 6 Modo.

Ketika ditanya, salah satu peserta, tentang tanda-tanda datangnya PMK pada ternak, Iswandi memberikan penjelasan secara rinci.

Iswandi, melanjutkan bahwa penularan melalui: Kontak langsung hewan yang tertular, Kontak tidak langsung alat dan sarana transportasi akibat terkontaminasi dan melalui udara. Adapun  tanda klinis, diantaranya: Lepuh pada gusi, Lepuh pada mukosa mulut, hipersalivasi keluar air liyur berlebihan, lepuh pada lidah, lepuh pada kuku dan lepas, terjadi kepincangan dan sapi ambruk.

Sampai akhir sesi, peserta menyimak dengan baik dan seksama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline