WRITING IS EASY
Membersamai Guru dan Kepala Sekolah se-Jawa Timur dalam Pendidikan dan Latihan Universitas Negari Surabaya
*****
Pada Sabtu s.d Selasa, 25 s.d 28 Mei 2024, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya (FISP Unesa) bekerjasama dengan Media Pendidikan Surabaya mengadakan Pendidikan dan Latihan bagi Guru dan Kepala Sekolah se-Jawa Timur dengan tema: "Optimalisasi Penyusunan Pengelolaan Kinerja bagi Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar (PMM)". Kegiatan diselenggarakan di New Pacific Caf Restaurant Surabaya Jl. Adityawarman No. 59-63 Surabaya.
Kegiatan dilakukan secara yaitu ada yang tatap muka (off line) dan tatap maya (on line) via zoom, serta livestreaming lewat youtube. Tidak kurang dari 250 peserta mengikuti kegiatan baik secara offline maupun online. Kegiatan dikemas dalam dua sistem yaitu in-service selama dua hari yaitu pada Sabtu-Minggu, 25 s.d 26 Mei 2024. Pada sesi inservice disampaikan materi-materi tentang penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Pengenalan & Upload Kinerja dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM), dan Penulisan Publikasi Ilmiah bagi Guru dan/atau Kepala Sekolah. Sesi kedua adalh On-Service, yang dilaksanakan pada Senin s.d Selasa, 27 s.d 28 Mei 2024. Pada sesi ini para guru kembali ke sekolah masing-masing dan mereka mengerjakan kinerja sesuai dengan SKP yang telah mereka buat untuk menjadi eviden (bukti nyata kinerja), termasuk juga mereka menyusun Karya Tulis Ilmiah (Nion Fiksi) maupun Karya Fiksi sesuai dengan tema/proposal yang dibuat/ditentukan pada saat inservice. Selanjutnya mereka akan melakukan konsultasi kepada narasumber/mentor baik secara luring (offline) maupun daring (online). Melalui dua model ini diharapkan para peserta secara bertahap (model scaffolding) akan mampu secara mandiri memenuhi kinerjanya. Ibarat mengendaia sepeda, mereka akan dituntun satu-persatu untuk selanjutnya akan dilepas (mandiri). Terkait dengan publikasi, Media Pendidikan Surabaya sendiri telah memiliki penerbitan sendiri, jadi guru dan/atau kepala sekolah yang ingin menerbitkan hasil karya mereka dalam pelatihan dapat secara langsung didaftarkan pada Media Pendidikan Surabaya. Jadi di sini ada proses berkelanjutan (sustainable), yaitu pelatihan menulis karya, mengerjakan/menyelesaikan karya, dan penerbitan (publikasi) karya.
Kegiatan Diklat dibuka secara resmi oleh Dekan FISP Dr. Harmanto, M.Pd., pada 28 Mei 2024. Pada sambutannya Dr. Harmato, M.Pd., mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tinggi kepada owner Media Pendidikan Surabaya yang telah menggandeng FISP Unesa dalam kegiatan dalam rangka upgrading para Guru dan juga Kepala Sekolah sehingga mereka memiliki tambahan wawasan sekaligus skill dalam mengimplementasikan kenerja mereka dalam Platform Merdeka Mengajar. Karena dengan demikian, para Guru dan Kepala Sekolah nantinya tidak kesulitan dalam menhurus kenaikan pamgkat dan golongan mereka, karena dengan mengaupload kinerjanya para guru dan kepala sekolah secara otomatis akan dinilai besaran angka kredit (AK) dari masing-masing komponen dari kerenja mereka. Dr. Harmanto juga berharap agar kegiatan-kegiatan serupa termuat menjadi budaya bagi guru dan kepala sekolah dalam rangka memenuhi kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yaitu Pengembangan Diri (PD), Publikasi Ilmiah (PI), dan Karya Inovatif (KI) selain juga tugas utama guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran sendiri.
Pada kegiatan Pendidikan dan Latihan bagi Guru dan Kepala Sekolah se-Jawa Timur ini, pihak FISP dan Media Pendidikan Surabaya menghadirkan 3 (tiga) pakar Pendidikan yaitu: Pertama, Dr. Martadi, M.Sn., Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya dan sekaligus Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unesa. Kedua, Dr. Julianto, M.Pd., dosen PPG FIP Unesa Surabaya. Ketiga, penulis sendiri.
Pada kegiatan tersebut penulis diminta untuk mengisi materi terkait dengan Penulis Publikasi Ilmiah, dan penulis sendiri mengambil focus materi terkait dengan Wariting is Easy (Tidaklah Sulit untuk Menulis). Ada alas an mengapa penulis mengambil sub tema tersebut, karena pada ghalibnya guru dan/atau kepala sekolah adalah profesi yang tidak lepas dari kegiatan tulis menulis itu sendiri dalam har-harinya, lalu dimana susahnya? Selain itu umumnya guru dan/atau kepala sekolah dewasa ini memiliki kualifikasi pendidikan minilam sarajana (S1) yang tentunya telah melewati mata kiliah metodologi penelitian, dan tentunya juga sudah mengerjakan tugas karya akhir berupa skripsi. Lalu dimana lagi? Mereka tinggal meng-update dan meng-upgrade dan menghidupkan kembali habituasi atau budaya menulis itu sendiri. Karena menulis itu bukanlah bakat, tetapi menulis itu perlu diasah. Jadi ibarat pisau, semula asalknya ia tajam tapi karena lama tidak diasah maka akan menjadi tumpul. Begitupun dengan menulis bagi guru dan/atau kepala sekolah. Jadi dalam hal ini, guru dan/atau kepala sekolah tidak perlu diajari menulis tetapi sekdar diingatkan kembali apa yang telah mereka dapatkan selama di bangku kuliah dulu-yang mungkin selama ini dilupakan akibat menumpuknya tugas-tugas administrtaif mereka selaku guru dan/atau kepala sekolah, sehingga sedikit banyak melupakan tugas profesi mereka.
Setelah mengawali pembukaan kembali ingatan tersebut, masing-masing guru kemudian befcerita tentang apa yang ada dibenak mereka, dan semua merupakan konsep dan ide tulisan yang luar biasa. Istilahnya memenuhi ketentuan KTI yaitu APIK, Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. Kriteria "Asli" berarti KTI merupakan karya penulis, bukan karya orang lain, bukan pula dibuatkan oleh orang lain, atau menggunakan karya orang lain. Kriterian "Perlu" berarti KTI merupakan hasil sebuah usaha pemecahan masalah yang diperlukan oleh penulis dalam pengembangan profesi dan harus jelas manfaatnya. Kriteria "Ilmiah" berarti KTI merupakan kajian permasalahan di khasanah keilmuan yang berdasarkan kriteria kebenaran ilmiah bukan praduga, mitos, akal sehat, atau asumsi dan menggunakan metode ilmiah serta ditulis dengan tata cara penulisan ilmiah. Dan terakhir, "Konsisten" berarti KTI harus mengangkat permasalahan yang sesuai dengan kompetensi dan profesi penulis.
Peserta semakin bergairah setelah penulis menyampaikan salah satu sumber ide dalam menulis khusunya jenis Fiksi adalah mimpi. Kemudian penulis minta mereka menceritakan terkait dengan mimpi-mimpi mereka khususnya tentang mimpi di dalam mimpi, mimpi yang berseri, mimpi horror, mimpi bertemu dengan diri sendiri, dan berbagai mimpi yang mereka alami. Akhirnya masing-masing bercerita tentang mimpi mereka dengan lancer, bahkan ketika waktu sudah injury time mereka tetap memaksa untuk didengar kisah mimpi mereka. Akhirnya atas kesepakatan penulis dan pihak panitia, pada bulan berikutnya akan diadakan workshop penulisan khusus tentang INI MIMPIKU, MANA MIMPIMU ...???, dengan syarat mereka harus menyelesaikan menulisannya dalam workshop tersebut dan selanjutnya dipublikasikan pada Media Pendidikan Surabaya. Mereka pun tampak begairah dengan ide penulis dan panitia, dan bersorak SANGAT SETUJU ... !!!. Dan kegiatan pun ditutup. Sekian.
Senin, 3 Juni 2024