Lihat ke Halaman Asli

Kang Suhandi

Tinggal di Bogor

Membentuk Adab Guru dan Peserta Didik

Diperbarui: 17 Juli 2023   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Laduri Media

Pokok-pokok Pemikiran KH. Hasyim Asy'ari dalam Kitab Adab al-'Alim wa al-Muta'allim)

Pendidikan harus menjawab tantang zaman. Para penyelenggaran pendidikan saat ini, baik pemerintah maupun masyarakat (swasta). Penelitian yang dilakukan oleh Vita Fitriatul Ulya tentang problematikan pendidikan Islam masa kini menemukan bahwa krisis nilai menjadi satu dari permasalahan pendidikan Islam, khususnya di Indoensia. Bahwa bangsa Indonesia dahulu dikenal sebagai bangsa yang ramah, berbudaya, memiliki moral dan akhlak yang begitu tinggi, namun pada saat ini, lambat laun moral ini sudah terkikis oleh globalisasi yang demikian kuat. Nilai-nilai kehidupan yang dipelihara menjadi goyah bahkan berangsur hilang.[2]

Hasil penelitian tersebut seolah menegaskan tentang apa yang dirasakan oleh insan pendidikan saat ini. Memang demikian keadaannya, sehingga krisis nilai itu menjadi tantangan agar lembaga pendidikan dan seluruh stakeholder di dalamnya memfokuskan diri untuk mengatasi krisis tersebut dengan menawarkan model pendidikan yang lebih konstruktif yaitu pendidikan berbasis adab (nilai-nilai adab), yang dlam istilah lain sering disandingkan dengan nilai-nilai akhlak, moral atau karakter.

Indra Fajar Nurdin dalam penelitiannya tentang konsep adab menurut Ibn Hajar al-'Asqalany menjelaskan bahwa terdapat tiga bentuk adab, yaitu: 1) Adab terhadap Allah SWT, seperti sadar terhadap keberadaan dan kekuasaan Allah SWT yang menghasilkan sikap senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT, menunaikan hak dan kewajiban dengan baik, melaksanakan kebaikan dan menjauhi kejahatan dikarenakan merasakan keberadaan Allah Swt di dalam hatinya; 2) Adab terhadap diri sendiri, seperti menyukuri setiap nikmat dan rejeki yang dianugerahkan Allah Swt, tidak kufur nikmat dan tidak mensia-siakan atas setiap nikmat yang telah Allah turunkan, menjaga sikap yang baik dana memenuhi adab-adab ketika makan, minum, dan berpakaian, dan; 3) Adab terhadap orang lain dengan cara saling menyebarkan kasih sayang dan mendoakan keselamatan, menunjukkan kepedulian terhadap orang lain dan saling menolong, toleransi, tenggang rasa, saling menghargai dan menghormati sesama, menjauhi sifat-sifat sombong dan berlebihan.[3]

Proses pembelajaran yang berlangsung di lembaga pendidikan Islam khususnya, nilai-nilai adab ini perlu ditanamkan pada diri seluruh guru dan peserta didik. Di antara rujukan yang bias digunakan dalam mengajarkan adab itu adalah pemikiran pendidikan adab KH Hasyim Asyari yang dituangkan dalam kitab Ada>b al-'A>lim wa al-Muta'allim. Berikut ini penulis uraikan pokok-pokok pendidikan adab dalam kitab tersebut.

 Terdapad dua pihak yang harus dibentuk adabnya dalam pendidikan: 1) Guru, dan 2) Peserta Didik. Adab bagi seorang guru meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu: 1) Adab terhadap dirinya, 2) Adab ketika mengajar, dan 3) Adab terhadap peserta didik (muridnya). Begitu pula adab peserta didik meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu: 1) Adab terhadap dirinya, 2) Adab saat belajar, dan 3) Adab terhadap gurunya.

Pertama, Adab guru terhadap dirinya melipu nilai-nilai, sikap dan perilaku  yang harus tumbuh dan dijaga pada diri seorang guru, yaitu: istiqamah, khouf, tenang, rawa', tawadhu', khusyu', memohon pertolongan Allah, bukan mencari dunia, tidak mengagungkan muridnya, zuhud, menghindari mata pencaharian tercela, menghindari tempat buruk, istiqomah dalam ibadah, menghindari bid'ah, menjaga Sunnah, membersihkan jiwa, menambah ilmu, menulis.

Kedua, Adab guru pada saat mengajar yaitu: membersihkan diri dari hadats dan kotoran, berdoa dan memohon pertolongan Allah, posisi di tempat yang terlihat, mengawali dengan membaca Al-Qur'an, nada suara proporsional, menjaga ketenangan kelas, berdiskusi dengan sopan, berani mengatakan tidak tahu, mengakhiri pelajaran dengan kalimat "wallahu a'lam", tidak mengajar lmu yang belum dikuasai.

Ketiga, Adab guru terhapat peserta didik (muridnya), yaitu: mengajar murid untuk mendapatkan ridha Allah, jangan menghindari murida yang malas belajar, menggunakan bahasa yang mudah dicerna, mengulangi pelajaran, bersikan sama terhadap seluruh murid, besrikap elmah lembut, membiasakan perilaku baik kepada murid, memperbaiki murid yang memiliki kendala, perhatian, rendah hati dan memanggil murid dengan sebutan yang baik.

Selain adab guru yang harus dibentuk, adab murid juga secara beriringan harus dibentuk. Terdapat 3 (tiga) aspe adab peserta dirik. Pertama, adab terhadap dirinya, meliputi: mensucikan hati, meluruskan niat belajar karena Allah, berusaha mencari lmu diwaktu muda, membagi waktu, tidak makan dan minum berlebihan, menjaga diri dari perbuatan buruk, menghindari makanan yang menggangu daya piker, menghindari keragua-raguan (harus yakin).

Kedua, adab murid kepada gurunya, yaitu: memilih guru, bersungguh-sunggu dalam berguru, taat kepada guru, memandang guru, memahaki kewajiban terhadap guru dan tidak melupakan jasa-jasanya, bersabar menghadapi guru, duduk di depan guru dengan sopan, tidak mendahului guru kecuali atas izinnya, tidak membuat kegaduhan, tidak bersandar (yang menunjukkan sikap santar atau tidak memperhatikan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline