Pendidikan adalah kehidupan. Setiap tahapan kehidupan yang kita alami sesungguhnya terdapat makna pendidikan di dalamnya, bahkan secara tidak sadar setiap manusia sedang memerankan diri sebagai guru atau murid.
Laki-laki dan perempuan sudah ditakdirkan berbeda, baik fisik maupun psikis. Kadang kita suka tidak adil membandingkan anak laki-laki dengan anak perempuan, termasuk membandingkan dalam hal capaian belajar mereka.
Begitu pun dalam hal mendidik, anak laki-laki memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan mendidik anak perempuan. Maka dari itu, saya akan coba memberikan beberapa hal penting dalam mendidik anak laki-laki. Kenapa anak laki-laki? Harapan besar orangtua kepada anak laki-laki biasanya menginginkan menjadi pemimpin dan tulang punggung.
Apalagi kiprah kepemimpinan, posisi-posisi strategis banyak diambil dan diperankan oleh laki-laki, dengan tanpa maksud mengenyampingkan peran kaum hawa yang juga bisa memerankan posisi-posisi tersebut.
Akan tetapi, laki-laki memiliki peran yang dominan. Pada pembahasan pertama ini, saya memang memfokuskan pendidikan anak laki-laki. Tulisan berikutnya, secara khusus pendidikan anak perempuanpun akan kita ulas.
***
Bagaimana mendidik anak laki-laki? Ada beberapa hal yang secara khusus harus ada dalam proses pendidikan kepada anak laki-laki, di aantaranya adalah "model". Anak laki memerlukan model dalam kehidupannya. Model inilah yang nantinya akan banyak memberikan inspirasi dan modelisasi pada diri anak. Siapa saja yang bisa menjadi model?
Model yang paling penting ada di lingkaran terdekat anak, ada di lingkungan keluarganya, dialah sosok ayah. Ayah bagi anak laki-laki memberikan peran yang sangat penting dalam mendukung tumbuh-kembang anak.
Dalam menjalankan peran pendidikan ini, seorang ayah harus menyadari tentang keberadaan bagi anak-anaknya, lebih khusus bagi anak laki-laki. Ayah tidak hanya bertugas memberikan nafkah, tapi juga memiliki peran sebagai pendidik.
Seorang ayah akan menjadi model bagi anak laki-lakinya dalam membentuk sifat atau karakter, seperti : tanggung jawab, kerja keras, disiplin, pengorbanan, siap memghadapi kesulitan, pengayom, dan tentunya kepemimpinan.
Ciri khas anak laki-laki yang tak banyak bicara, pendekatan yang dilakukan oleh sang ayah pun tidak harus banyak bicara, dan perbanyaklah contoh perbuatan. Biarlah sang ibu yang banyak bicara guna memberikan penguatan terhadap apa yang dilakukam ayahnya.