Lihat ke Halaman Asli

Waktu itu akhirnya tiba, Giliranmu Kapan ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teriak kami bertiga membuat suasana rumah kontrakan menjadi riuh.. bagaimana tidak ? salah satu dari teman kami yang selama ini mengabaikan anjuran Penciptanya kini dia sudah kembali ke jalan yang benar.. Alhamdulillah.. ternyata saat special itu datang juga menghampirimu kawan.

Bukan hanya aku saja yang tersenyum bahagia, tapi siapa saja yang ada pada saat ini tersenyum bahagia, kau pasti meresakan itu kawan, yah dalam hatimu.. kau pasti bahagia dengan apa yang kau lakukan. Bukan hanya mengikuti anjuran sang Pencipta tapi kau mulai menyadari betapa berharganya waktumu mulai dari sekarang. Kau tak akan pernah mengetahui kenapa kau bertingkah aneh seperti ini, ini hanya sebuah kebiasaan baik kawan, kebiasaan yang sedang kau rindukan.. kesenangan baru.. kegilaan baru untuk tetap mendekatkan diri kepada yang menciptakanmu.. yang masih memberimu ruang dan kesempatan untuk tinggal dan menikmati indahnya seisi alam ini. Jangan pernah malu untuk memulai hal yang baik, kau telah menunjukan ternyata kau bisa menjadi umat yang baik..

Jangan tertawakan kekonyolan dia, tapi terus dampingi dia.. kita masih sama-sama berbenah kawan. Reviewlah kebelakang apa yang sudah kita lakukan untuk menunjukan rasa syukur kepada Illahi, apakah sudah cukup ? tak akan ada batasan untuk kita terus bersyukur kepadaNya. Saat ini kau menjadi pentokohan dalam perwayangan di kontrakan kita, kau berani memulai dan menjadi lebih baik, masih ada tantangan yang jauh lebih berat yang harus kita pikul bersama kawan.. yah dia.. dia sahabat kita juga yang saat ini sedang menunggu mendapat giliran waktu keberkahan dari Tuhan, dia tetap sahabat kita.. dia tetap teman becanda kita.. apapun yang dilakukan dia disana “kantor negara sana” dia harus kita selamatkan…. atur waktu, buat jadwal dan susun strategi untuk melunturkan keangkuhan dan keegoisannya untuk menyadari betapa penting dan nikmatnya jika kita dekat dengan sang Pencipta. Yang pada akhirnya kita semua akan masok syurga.. amin Ya Rabb

Harapan itu masih ada kawan….!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline