Hari ini baru sempet surfing cari tulisan lama yang pernah guwah buat di Blogdetik. Dan hasilnya ga ada satupun yang bisa guwah temui. Ternyata (dan guwah baru tahu hari ini) Laman Blogdetik sudah ditutup per awal 2018. Dan itu artinya karya-2 guwah yang jelek itupun hilang sudah....
Anyhow, kita ambil sisi baiknya saja, jadi ga akan ada yang baca tulisan guwah yang jelek dan ngawur itu .
Anyway, sepertinya lagi ingin belajar menjadi penulis. Untuk menuangkan apa yang ada di benak ini, lewat tulisan di satu blog. Dan meng-share nya di sosmed andalan guwah, yaitu Twitter. Ya mudah-mudahan saja itu akan bermanfaat, minimal buat guwah pribadi.
Talking about my Twitter, I am just nobody in twitterland. Bukan Selebtuit yang setiap cuitannya akan dikomenin para polowernya (maaf, sebagai warga USA - Urang Sunda Asli - Guwah suka males nyebut ep...). Tanpa merasa punya kewajiban moral untuk mengkomen balik, even sekedar meng-like/meng-RT. Dan juga guwah bukan Selebbong, yang berpolower puluhan bahkan ratusan ribu.
Tapi setiap cuitannya minim interaksi. I am just an Interaktuip merangkap Silaturahtuip. Yaitu seorang mimin akun tuiter yang sangat menikmati adanya interaksi dan silaturahmi dengan sesama pengguna tuiter. Alhasil, guwah selalu berusaha merespon "Semua" komen yang masuk sampai titik komen penghabisan. Minimal me-RT dan me-Likenya. Walaupun tentunya ada komen-komen tertentu yang ga akan guwah tanggapin for one and many reasons.
Di Twitter lah guwah berkenalan dengan banyak teman-teman dengan berbagai karakter. Ada yang mudah baperan, gara-gara politikus idolanya dibully. Ada yang hobi ocon, pancakaki, gogonjakan, heureuy, saling menggoda.
Dan yang paling guwah salut adalah mereka-mereka yang punya mental kuat sekuat kardus kotak suara pemilu.... Tidak pernah pundung, purik, baper, epes meer atau sejenis itu.... saat guwah membully mereka sebagai pasukan Ones Surones... Mereka teteup ajah merapat sama guwah dan tidak menggunakan fasilitas Blok yang tersedia untuk melindungi diri melihat cuitan guwah yang radikal terhadap para Ones Surones itu.
They are the real though guy... Kalau kata peribahasa Sunda mah "Henteu unggut kalinduan henteu gedag kaanginan". Walaupun harus melewati maljum dan malming sendiri eh... ditemani bully-an... Ada juga sih mungkin yang ditemani BO*** :)
Selain kegiatan bully-ones yang biasanya guwah lakukan saat malam jumat dan malming (Dua malam yang membawa HOROR buat para Ones Tawadhu), akun guwah sering memberi kuis, yang guwah kasih nama sebagai #KuizSemproel.
Berawal dari satu keisengan di tahun 2017, melempar kuiz berhadiah pulsa ( dapat 3-4 pemenang). Dibikin sedikit serius dengan disusun klasemen, peserta yang mencapai poin 5 mendapatkan kupon infaq pembangunan mushola di komplek guwah, sebuah sumbangan diatasnamakan dia. Hingga akhirnya terjadilah beberapa episode yang dinamain #KuizSemproelS1 sampai #KuizSemproelS5. Dan yang terkini adalah #KuizSemproel2019.
Dan sudah belasan pemenang mendapatkan hadiah dari Panicia berupa Qur'an Al Hafizh. Tentunya ini bukan uang Panicia lah, Alhamdulillah sampai saat ini masih ada donatur yang setia untuk memodali Kumiz ini.
Kumiz...eh Kuiz kami memang unik. Soal yang dipublish sangat beragam, dari yang sangat cetek, yang sedang-sedang sajah, bahkan sampai yang karet 5 (pedes banget... bisa bikin kepala pusing mikirin jawabannya).