Lihat ke Halaman Asli

Ketika Dapur Dilebur Menjadi Bubur

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425397331598068395

Anak-anakku merengek
Mereka meminta dapur tak lagi dilebur jadi bubur

"Telan saja deritamu, Nak.
Adakalanya dapur masih menyisakan kesedihan.
Adakalanya pula, dapur memberi kalian secercah berkah."

Selepas itu,
anak-anak senyap
entah mengerti
atau mati

Sementara aku,
aku menangis
Menyumpahi setiap tetes bubur yang memang masih tersisa.
-----------------------------------------

Januari 2007.
Sumber gambar: googling.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline