Lihat ke Halaman Asli

Pembuka Warna

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diamku belumlah tunduk
Pejamku bukan pula khusyuk
Rapal mantraku mata terantuk
Kantuk

Jiwa melanglang
Angan melayang
Meski mazbah berkali terantuk

Kesahku remang
Pintaku gamang
Sungguhpun terbuka janji nirwana

O penguasa jiwajiwa hampir mati
Pembuka warna sejati
Pengurai gerbang sanubari
Sudikan terantuk dahi berdaki
Di atas mazbah menyimpuh diri

Kakimerapi,21/03/14




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline