Lihat ke Halaman Asli

Pandu Perdana Putra

Pengajar Bahasa Inggris, Peneliti, dan Pengamat Kebijakan Pendidikan

Memahami Pendekatan Sociocultural dan Constructivist dalam Pendidikan Bahasa Inggris

Diperbarui: 27 November 2023   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wordpress.com

Pendidikan Bahasa Inggris, khususnya dalam konteks TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages), telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Dalam upaya untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal, banyak pendekatan dan metode telah diusulkan dan diterapkan. Dua pendekatan yang menonjol dalam konteks ini adalah pendekatan Sociocultural dan Constructivist. Artikel ini akan menjelaskan kedua pendekatan tersebut dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam proses pengajaran Bahasa Inggris.

Pendekatan Sociocultural

Pendekatan Sociocultural, sebagaimana diusung oleh pemikir seperti Vygotsky, menekankan pada peran lingkungan sosial dalam pembelajaran bahasa. Menurut perspektif ini, pembelajaran Bahasa Inggris bukan hanya tentang memahami aturan tata bahasa, tetapi juga melibatkan pemahaman konteks budaya dan sosial di sekitar pembelajar.

Dalam implementasinya, guru bahasa Inggris atau TESOL yang mengadopsi pendekatan Sociocultural dapat memanfaatkan kegiatan kelompok, simulasi situasi sosial, dan penggunaan materi pembelajaran yang mencerminkan kehidupan sehari-hari. Misalnya, menggunakan dialog atau skenario yang mencerminkan interaksi sosial di tempat kerja atau kehidupan sehari-hari membantu siswa memahami tidak hanya tata bahasa tetapi juga konteks penggunaannya.

Pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran Bahasa Inggris juga tercermin dalam konsep "Zone of Proximal Development" (ZPD) Vygotsky. Guru dapat mengidentifikasi tingkat kemampuan seorang siswa dan memberikan bantuan yang sesuai untuk memajukan kemampuannya. Dengan demikian, kolaborasi dan interaksi antar siswa menjadi kunci dalam mencapai perkembangan optimal.

Pendekatan Constructivist

Constructivism, di sisi lain, menekankan pada peran aktif pembelajar dalam konstruksi pengetahuan mereka. Pemikir utama dalam aliran ini adalah Piaget, yang menyatakan bahwa siswa tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi mereka secara aktif membangun pemahaman mereka melalui pengalaman dan refleksi.

Dalam konteks TESOL, pendekatan Constructivist mendorong penggunaan kegiatan yang melibatkan pemecahan masalah, eksperimen, dan refleksi. Misalnya, siswa dapat diminta untuk membuat proyek atau presentasi dalam Bahasa Inggris, memaksa mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan tata bahasa dan kosakata yang telah mereka pelajari.

Pentingnya pemahaman kontekstual juga tercermin dalam pendekatan ini. Guru yang mengadopsi pendekatan Constructivist dapat menggunakan materi pembelajaran yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa, mendorong mereka untuk membuat koneksi antara konsep bahasa dengan pengalaman pribadi mereka.

Hubungan dengan Communicative Language Teaching (CLT)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline