Lihat ke Halaman Asli

Mendidik Anak Menggunakan Teknik Subjective Communication

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada tulisan sebelumnya telah disampaikan bagaimana menggunakan kata/frasa positif dalam komunikasi positif yang kita lakukan dalam kondisi sadar dan posisi anak sedang dalam keadaan sadar juga.. sehingga akan mempengaruhi anak dengan memberikan input positif  secara berulang-ulang dalam kebiasaan komunikasi positif oleh orang tua, yang dalam hal ini akan terekam dalam bawah sadar anak. Pada tulisan ini kita akan mencoba untuk menggunakan teknik lain dalam memberikan input pada anak (ke dalam bawah sadar anak) sehingga anak memiliki kompetensi seperti yang diharapkan orang tua. Ada sebuah artikel yang dapat di pakai sebagai rujukan dasar yakni mengenai kekuatan hati 5000 kali dari kekuatan pikiran… (baca juga  Menjaga Hati Tetap Memancarkan Energi Positif)  karena kita akan mencoba untuk berkomunikasi kepada anak dengan kekuatan hati disamping pikiran kita ^_^ . Hal lain yang perlu tetap kita jaga adalah HATI kita untuk tetap memancarkan energi positif kepada lingkungan, baik keluarga, masyarakat, lingkungan kerja, rekan kerja, atasan dan lain-lain yang terutama dalam kaitan objek tulisan ini mengenai anak, hati kita harus berprasangka (dzon) yang baik bahkan kalau perlu kita program secara sadar dengan kata/frasa/kalimat yang positif secara terus menerus. Berangkat dari state tersebut kita melangkah untuk menggunakan metoda Subjective Communication dalam membangun komunikasi positif melalui kekuatan hati… ^_^ .

Metode ini sangat cocok bagi seorang ibu kepada anaknya, karena modal kasih sayang yang selalu terpancar dari hati seorang ibu akan terus menyapa dan menyelimuti hati sang anak, oleh itu justru seorang ibu harus benar-benar menjaga hati tetap memancarkan energi positif bagi anaknya.

Subjective Communication telah di temukan dan dipopulerkan oleh Jose Silva yang merupakan kemampuan manusia secara alami untuk mempengaruhi orang lain melalui komunikasi secara sadar ke dalam bawah sadar orang lain dan komunikasi ini merupakan komunikasi dua arah akan tetapi bentuk komunikasi terjadi pada level komunikasi yang lebih tinggi daripada komunikasi verbal seperti umumnya.

Baiklah, kita langsung masuk pada penerapan Subjective Communication ini dalam rangka mendidik anak. Kondisi yang tepat untuk melakukan Subjective Communication pada anak adalah sewaktu anak dalam keadaan tertidur. Pada saat anak tidur, tataplah anak anda dengan penuh kasih sayang… ^_^ terus tingkatkan / kalikan kasih sayang anda saat itu 100 kali lipat lebih sayang pada anak… pertahankan kondisi tersebut…. lalu… ajaklah ia berkomunikasi… ajaklah ia berdialog..  lakukan dialog atau kalimat-kalimat sugesti anda cukup dengan hati… dan yakini kalimat-kalimat anda diterima dengan baik oleh anak, bayangkan anak anda suka cita mendengar nasehat-nasehat anda…

Kunci dari Subjective Communication ini anda yakini hasilnya sesuai dengan apa yang anda komunikasikan… dan selanjutnya perhatikan perkembangan anak anda… keberhasilan yang kecil yang walau anda awalnya menganggap suatu kebetulan, yakinilah itu suatu keberhasilah dari proses Subjective Communication Anda. Semakin kuat keyakinan Anda dalam melakukan Subjective Communication pada anak, akan semakin besar tingkat keberhasilannya..
Yakin dan yakin…. bila Anda ragu melakukannya… saya sarankan… TIDAK USAH MELAKUKAN… ini hanya bagi yang Yakin… dan tentu saja mau mencobanya… ^_^

Apa yang akan saya komunikasikan??? hehehe ^_^  kira-kira apa yaaa .. ^_^

baiklah…. Anda masih ingat dengan daftar 100 kata/frasa dari tulisan sebelumnya tentang Membuat 100 daftar kata / frasa POSITIF bagi Anak ??? coba gunakan daftar kata/frasa yang sudah anda buat tersebut sebagai bahan dasar dari tema yang ingin anda komunikasikan… mudah kan???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline