Lihat ke Halaman Asli

Atribut atau Perilaku, Mana yang Islam?

Diperbarui: 2 Januari 2017   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dari judul ini penulis mencoba memisahkan dimensi agama dari dua sisi yakni agama yang terpaku pada cover seperti peci,sarung,baju taqwa dan yang terpaku pada perilaku sehingga menjadikan agama Islam menjadi prinsip hidup dan ajaran hidup.Setiap aktifitasnya mencerminkan perilaku islam meskipun kadang-kadang tidak terlalu menonjolkan identitas muslim.

Dua identitas itu memang tidak bisa dipisahkan karena bak satu jiwa yang membutuhkan pakaian ,maka cover dan perilaku itu pun menjadi barang satu yang saling melengkapi.Pemisahan dua identitas ini bukan berarti menyalahkan salah satu ataupun kedua sisi tersebut tetapi hanya pencarian titik temu bagaimana muslim dilihat dari pandangan masyarakat.

Suatu kejadian bisa saja terjadi,misalnya orang yang memakai peci dan sarung itu ternyata bukan orang islam dan orang yang memakai pakaian preman itu malah melakukan sholat.Kita dibuat kebingungan mencari siapa yang muslim dan siapa yang nonmuslim.Dan ironisnya identitas muslim malah biasanya digunakan untuk para penjahat yang sedang di sidang yang padahal di kehidupan sehari-hari mereka tidak pernah memakai atribut tersebut.Kondisi ini bukan berarti penulis menyalahkan adanya identitas muslim tetapi lebih kepada penyikapan dalam memakai atribut tersebut.

Apa niat seseorang memakai atribut  itu kan bisa saja masih misteri masih rahasia,maka dari itu hendaklah setiap muslim saat memakai atribut itu niatlah dengan baik dan ditunjang juga dengan perilaku yang baik.Padahal atribut muslim mungkin hakekatnya tidak benar-benar ada,yang ada hanya cara muslim untuk menutup aurat.Aurat laki-laki dan perempuanpun berbeda,sehingga cara menutupi auratnya berbeda.prinsipnya jelas jika aurat itu tertutup maka ia telah menjaga ajaran agama atau telah melaksanakan ajaran agama tanpa harus adanya atribut muslim.tidak memakai baju koko tetapi auratnya tertutup dengan baju biasa maka itupun tidak masalah,tidak memakai peci juga tidak masalah toh peci merupakan kesunahan tetapi bukan berarti meremehkan karena menutup kepala juga dianjurkan.Meskipun tidak ada  atribut muslim tetapi harus menjaga keluwesan dan kesopanan,mungkin itu lebih dipentingkan.

Masalah kerudung yang banyak orang islam mengklaim itu atribut islam juga harus dipertanyakan kembali.Perempuan Yahudi juga berkerudung,bukan? Perempuan-perempuan gereja banyak yang berkerudung,bukan?? Jadi apakah kerudung simbol islam? Dari kacamata penulis,kerudung bukanlah simbol islam tetapi hal yang lumrah dan sepatutnya setiap wanita memakainya,dan kepala sebagai mahkota harus ditutupi dan penutup perempuan adalah kerudung.Kerudung menjaga kesopanan dan keluwesan.Kerudung juga merupakan alternatif untuk menutup aurat jadi kerudung bukanlah simbol islam tetapi untuk menjalankan ajaran islam yakni menutup aurat.

Jika kita mengerti hal ini,maka pihak-pihak yang menggunakan cara  untuk menutup aurat itu, digunakan dalam perilaku terror, maka bisa saja salah persepsi itu adalah islam.Padahal islam tidak mengajarkan teror,jadi jangan sekalipun menilai dari atribut-atribut yang kita fikir itu atribut islam.Karena atribut itu hanya cara untuk menjalankan ajaran islam,jangan sampai atribut itu malah disembeleh disalahartikan menjadi simbol kesombongan dan bangga diri.Padahal itu semestinya dijadikan sebagai pengingat bahwa islam itu menjaga sopan santun,menutupi aurat dan menjaga keluwesan.

Islam memang bisa dilihat dari dua sisi itu yakni atribut dan perilaku tetapi penulis memandang bahwa perilaku yang muslim itu merupakan ciri khas seorang muslim sedangkan atribut itu merupakan cara untuk menjalankan perintah agama yakni menutup aurat.Jadi nyata benar,bahwa menutup aurat juga bagian dari perilaku muslim sehingga orang islam hendaklah lebih dilihat dari perilakunya.Bagaimana ia bersikap,apakah ia bersikap layaknya seorang muslim? Jangan malah dilihat bagaimana sorbannya,pecinya,baju kokonya ataupun kerudungnya.. Umat Islam adalah umat yang rahmatan lil’alamin yakni umat yang menjadi rahmat seluruh alam.Maka hendaklah setiap muslim mau menjalankan ajaran agama sehingga tidak ada lagi pengkaitan yang serius antara atribut dan perilaku.

Islam harus dilihat dari perilakunya,islam itu sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan perdamaian maka pantaskah atribut itu digunakan untuk membunuh manusia dengan perilaku teror? Jangan sampai atribut yang sebenarnya itu adalah cara,malah dijadikan simbol identitas muslim.Sehingga orang yang tidak berperilaku islam pun tetapi masih menggunakan atribut islam disebut islam.

Islam bukanlah baju taqwa,baju taqwa hanya cara menutup aurat, sarung bukanlah islam,tetapi sarung hanya cara menutup aurat.Jadi sudah jelas, bahwa orang islam itu haruslah dilihat dari perilakunya,bukan malah atributnya. Karena atribut bisa saja menipu. Mari kembali ke ajaran islam,mencerminkan perilaku islam dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaaan dan perdamaian.Dan untuk masyarakat,lihatlah orang islam dari perilakunya sehari-hari.Jangan terpenjara dengan atribut yang bisa saja menipu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline