Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rifqi Musyaffa

Mahasiswa Merdeka

5 Alasan Mengapa Sebaiknya Ketua Rohis Tidak Berpacaran

Diperbarui: 23 November 2022   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret saya dan teman-teman ekskul rohis SMA saat kegiatan Camp Dai Muda di Nurul Fikri Boarding School Lembang pada Maret 2019. Dokpri

Disclaimer : Saya bukanlah ahli agama, saya juga belum menjadi muslim yang baik, saya tidak menulis ini untuk tujuan akademis dan ini hanyalah opini pribadi, tujuan saya menulis ini adalah untuk berbagi ide mengenai isu tersebut, dan dalam tulisan ini saya bukan menyalahkan mereka yang berpacaran ataupun memiliki pacar. Konteksnya tulisan ini spesifik pada mereka yang berpacaran tetapi menjadi ketua rohis

Beberapa waktu lalu, ada seorang teman yang bertanya kepada saya apakah saya mau mencalonkan diri sebagai ketua organisasi kerohanian Islam di fakultas saya. Kemudian, saya tolak karena memang saya tidak layak untuk menjadi ketua organisasi kerohanian (baca: rohis). Bahkan, untuk menjadi calon ketua saja saya tidak layak karena satu alasan fundamental yaitu saya memiliki pacar.

Berikut adalah 5 alasan sebaiknya ketua rohis tidak boleh berpacaran/memiliki pacar.

Rohis adalah organisasi yang berlandaskan ajaran agama Islam

Bagi saya seorang ketua organisasi keagamaan, dalam hal ini organisasi kerohanian islam, haruslah orang yang paling banyak menerapkan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan benar. Ada banyak aturan dalam agama Islam, baik itu kaitannya antara kita dengan Tuhan maupun antara kita dengan sesama kita. Selain itu, ada ajaran-ajaran agama yang mungkin bisa orang lain lihat dan ada yang  mungkin tidak orang lain lihat saat dilakukan.

Ibadah yang mungkin tidak bisa terlihat oleh orang lain saat kita melakukannya contohnya adalah memiliki niat yang baik, selalu mengingat Tuhan, dan melakukan puasa. Sementara itu, ibadah yang mungkin bisa dilihat orang lain adalah salat, sedekah, berdakwah dan bagaimana bersikap.

Ketua rohis ataupun calon ketua rohis yang berstatus berpacaran ataupun memiliki pacar, baik terlihat maupun tidak terlihat dalam 'aktivitas' mereka, akan lebih cenderung dilihat ketidakpantasannya oleh pihak lain. Oleh karena itu, untuk menjaga marwah organisasi lebih baik memilih calon ketua yang tidak berpacaran.

Ketua rohis adalah salah satu orang yang akan diteladani oleh anggotanya dalam mempelajari dan menerapkan ajaran Islam

Tidak bisa dimungkiri bahwa ketua rohis akan menjadi role model bagi junior dan anggotanya. Apa yang akan terjadi seandainya ketua rohis berpacaran ? Akankah itu menjadi justifikasi bagi anggota untuk mengikutinya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline