Yopi. Kurniawan, No.71
*
Ia masih terus melakukan kebiasaannya itu, bercermin. Sudah satu jam lebih ia berdiri di depan cermin.
"Ada apa denganmu, Vee?" tanyanya pada wajah di cermin, "kenapa kamu menjadi seperti ini? berperang dengan masa lalu." Bertanya dan terus bertanya. Namun tidak ada satu pun pertanyaannya membuahkan jawab.
Ia berjalan lunglai menuju jendela kamar, lalu duduk di tepian. Pandangannya jauh menatap langit kelam. Bertegur sapa dengan malam adalah kesukaannya yang lain. Ada sedikit damai ia rasakan. Menunggu bintang hadir.
Semilir angin malam membelainya, lembut namun menyakitkan. Tidak sengaja, ia melihat ada satu cahaya berkelip.
"Bintang .. Ada bintang!" teriaknya riang. "Hai bintang, kemarilah!"
Perlahan bintang bergerak mendekat, "Vee, aku tidak malu akan masa laluku. Bumi seolah lupa akan itu. Kamu tahu kenapa, Vee?" Seru bintang tepat berada di hadapan Vee.
"Apa alasannya? Beri tahu aku. Ajari aku," rengeknya memaksa.
"Teruslah bersinar. Walau hanya sedikit sinar yang kau pancarkan, itu sudah mampu membuatmu diterima. Mereka akan lupa dengan masa lalumu."