abdf - Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Depok kirim empat pengurus kwartir ikuti Bimbingan Teknik Penulisan Buku Sejarah Kepramukaan Daerah. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso, Jakarta (28/10/2024).
Kak Budi Waseso dalam sambutannya menyampaikan peserta yang hadir dalam Bimtek merupakan sumber daya yang berharga. Apalagi mantan kepala Bulog ini mengharapkan generasi muda ke depannya tidak dibutakan oleh sejarah.
"Kakak-kakak yang hadir saat ini sangat berharga sekali dan sangat diharapkan generasi kita tidak dibutakan dengan sejarah. Sejarah ditulis secara jujur dan benar dengan data dan fakta," ungkap Kak Budi Waseso.
Pada kesempatan yang sama, ketua Kwarnas menyampaikan besarnya peran pramuka di masa menuju kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah dalam catatan sejarah Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Peristiwa ini ditekankan mengingat pada acara pembukaan bimtek bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Dalam kegiatan penting yang akan diselenggarakan pada 28-30 Oktober 2024 ini Kwarcab Kota Depok mengirim empat perwakilannya. Terdiri dari Kakak Sudarman (Andalan Kwarcab Kota Depok), Kakak Dede Sugiana (Andalan Kwarran Cimanggis), Kakak Rima Yunita (Andalan Kwarran Sawangan), dan Kakak Agus Tumoko.
Salah satu peserta utusan Kwarcab Kota Depok, Kakak Rima menyampaikan harapannya mengikuti kegiatan tersebut. Staf Kehumasan dari Universitas Indonesia ini berharap dapat memberikan kontribusi aktif dalam penulisan sejarah kepramukaan. Mengingat dirinya aktif di kepramukaan sejak usia sekolah dasar.
"Harapan ikut kegiatan ini agar saya dapat bersinergi memberikan kontribusi aktif dalam penulisan buku sejarah Gerakan Pramuka di lingkungan Kwartir Daerah dengan metode penulisan yang sesuai dengan kaidah." ungkap Kakak Rima.
Ragam Materi
Pemateri pertama dalam Bimtek. (Doc. Agus Tumoko)
Kegiatan tingkat nasional ini diikuti oleh 58 peserta utusan kwartir daerah se-Indonesia. Mereka terdiri atas 17 kwartir daerah, 8 kwartir cabang se-Jabodetabek dan lima orang pelatih dari Kwartir Nasional.
Untuk mendukung tercapainya pembuatan buku sejarah kepramukaan dari masing-masing kwartir daerah, kwartir nasional menyuguhkan beberapa materi dan pemateri yang kompeten di bidangnya.