Lihat ke Halaman Asli

Sleeping Beauty yang Tak Nyenyak

Diperbarui: 29 Maret 2016   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini, aku sleeping beauty yang tak nyenyak

Tapi sungguh,
Tadinya aku puteri yang bahagia
sampai malam datang
Juga nenekku
Datang
membawa dongeng dari sebuah negeri yang hanya bisa dicapai dengan angan-angan
Dan mimpi

Pada suatu hari, kata nenekku
Dan dongeng pun dimulai
Tersebutlah seorang puteri yang lahir dengan restu para peri
Dingin seketika menyusup dari ventilasi
lalu merambat ke tepi sprei
Mataku terpejam bersama tiktok jam
Aku mendengarkan
tak tentram

akan selalu ada, dalam dongeng, bagian yang tak kauharapkan?

“dan peri ke-13 memberinya kutukan
demi kutukan itu, kau harus tidur
seratus tahun

Tapi sungguh,
Tadinya aku puteri yang bahagia
Sebelum dongeng bermula
Tapi kini aku sleeping beauty yang tak nyenyak tidurnya
Aku terus gelisah kalau-kalau akhirnya harus terjaga
Dan ternyata tak pangeran ataupun ciuman
Aku takut saat terbangun, dongeng berakhir
Dan yang ada hanya kenyataan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline