Lihat ke Halaman Asli

Kang Kencis

Anjangsana

JNE Pengembang UMKM Bernama Kurir

Diperbarui: 7 Januari 2022   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi koleksi pribadi

JNE31TAHUNJNEMAJUINDONESIA, Pernahkah anda menjadi seorang pengirim paket atau dokumen, jika pernah berarti pernah merasakan pahit getirnya sebuah pekerjaan. Menjadi kurir pada sebuah jasa titipan pernah saya alami pada tahun 2000 yang pada waktu itu saya juga bekerja pada sebuah jasa telekomunikasi di daerah jogja bagian barat sekaligus kuliah pada Akademi Pertanian Yogyakarta. Wuih cara mengatur waktunya perlu ekstra. Pagi hari kita mulai menjadi kurir sampai pukul 13.30 wib, kemudian masuk kuliah sore dari jam 14.00-17.00 wib lalu melanjutkan mengantar jika belum selesai dan pada malamnya menjadi Frontliner di sebuah Warpostel Paker Mulia. Hari hari terjadi sesuai urutan pada tahun itu.

Suka duka menjadi kurir pada saat itu yang belum boom seperti sekarang adalah saat mencari alamat yang cukup dalam dan tersembunyi dan jalanan yang tidak rata dan mulus yang pada waktu itu pula belum ada Google Map sehingga jika ingin bertanya harus tanaya orang sekitar ataupun menelpon yang saat itu belum ada aplikasi WA. Sehingga menelpon menggunakan pulsa yang cukup menguras dana operasional. Semua itu harus tetep dijalankan sesuai amanah dan harus sampai tepat waktu.

Sebuah perusahaan besar sekelas seperti JNE tidak akan berkembang tanpa adanya seorang kurir / pengirim, karena barang tidak akan mungkin sampai ke pelanggan. Kurir merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan jasa pengiriman disitu mereka menjadi tulang punggung sebuah perusahaan itu. Kurir harus bekerja siang malam hujan ataupun panas dan dingin, akan mereka terjang demi menjalankan sebuah amanah menyampaikan barang kepada pelanggan secara tepat waktu dan aman. Kadang hujatan dar pelanggan sering masuk dari pelanggan secara langsung, berbeda dengan di kantornya paling hanya melalui telpon.

Seorang kurir harus mempersiapan rute dan mengelola barang yang akan diantar ke pelanggan sesuai urutan agar tidak bolak balik untuk mengurangi kerugian waktu dan tenaga serta biaya. Seorang kurir harus selalu menjaga agar ketahanan tubuh tetap terjaga agar dalam mengendarai kendaraan tidak mengalami kelelahan yang berakibat kurang baik. Seorang kurir mempunyai daya tahan tinggi dalam mengendarai kendaraan bermotor sehari penuh dan bermental sekeras baja dalam menghadapi pelanggan yang merasa kecewa akibat tidak sesuai yang diharapkan. 

Disini peran sebuah perusahaan bernama JNE dalam mengemban tugas yang telah berpengalaman selama 31 tahun tentunya mempunyai standart sendiri dalam mengelola UMKM bernama kurir yang menjadi ujung tombaknya. Melatih kurir agar berkembang menjadi sebuah kewajiban JNE. Mereka harus di beri training ataupun pelatihan dalam menghadapi pelanggan serta sistim digitalisasi, sarana prasarana pun harus disediakan terutama kendaraan dan Android yang saat ini berperan sangat primer dalam jasa penghantar. Sisi kesejahteraan dan perlindungan kecelakaan juga harus di perhatikan oleh perusahaan karena mereka telah berdedikasi sepenuhnya untuk perkembangan  perusahaan jasa pengiriman. Seorang kurir yang berdedikasi baik berhak mendapatkan promosi jabatan dan atau jika perlu mengelola cabang perusahaan yang akan didirikan.

Saat semua itu dijamin oleh perusahaan, tentunya perusahaan itu telah mengembangkan dan membantu pemerintah dalam mengembangkan UMKM bernama Kurir atau pengantar. Kolaborasi dan koordinasi sebuah perusahaan jasa pengiriman menentukan dengan karyawanya harus selalu terjaga. JNE bersama UMKM bernama Kurir berkembang bersama memajukan indonesia. 

Senyum UMKM bernama Kurir akan membawa senyuman bagi pelanggan yang akan menjadi militan menjadi pelanggan sebuah perusahaan bernama JNE. Sehingga pelanggan pun tersenyum yang akan membawa senyuman bagi masyarakat Indonesia serta mampu mempertahankan kepercayaan pelanggan untuk tetap menggunakan jasanya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline