Lihat ke Halaman Asli

Kang Kencis

Anjangsana

LP2B Sebuah Cita-cita atau Keniscayaan

Diperbarui: 12 Desember 2021   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.isitmewa

Lahan pertanian merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang dikuasai negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat. 

Lahan pertanian produktif semakin berkurang dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan pembangunan strategis baik dari pusat maupun daerah yang banyak menimbulkan banyaknya perumahan karena pertambahan penduduk. Perkembangan ekonomi dan industri selalu mengakibatkan degradasialih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian.

Hal inu merupakan ancaman terhadap produksi pangan secara nasional yang akan memunculkan akan terjadinya kerawanan pangan pada masa yang akan datang. Tidak dapat di pungkiri bahwasanya laju pertumbuhan penduduk baik dari luar maupun dari dalam, akan meningkatkan kbutuhan pangan dan lahan untuk pertanian, industri, perumahan, perkantoran, dll.

Saatnya pemerintah segera menetapkan LP2B berikut sangsi hukumnya agar sawah tidak mudah beralih fungsi. Pemerintah pusat harus segera mendorong agar daerah mempromosikan gerakan diversifikasi pangandalam rangka mengurangi ketergantungan pada beras berganti pangan lain yang dihasilkan dari pekarangan. Pencegahan alih fungsi lahan tingkat daerah melalui pemberian intensif, disintensif,, mekanisme perijinan dan proteksi.

Hal iiu perlu singronisasi dengan

1. Rencana tata ruang wilayah dan rencana detiltata ruang

2. Rencana pembangunan daerah ( program Strategis daerah )

3. Data ijin penggunaan pemanfaatan tanah

Lantas apa saja sih yang termasuk dalam Program LP2B :

a. Lahan yang berada di Zona Pertanian tanaman pangan, horti, RTH, sempadan sungai dan lain lain

b. Lahan pertanian di zona pedesaandan pansela di luar buffer 1,5 km dari titik pusat kapanewon dan sebagian dalam buffer 1,5 km yang telah dilakukan pencermatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline