Sistim pengeringan karya sentosa SIPERKASA menjadi salah satu pemecahan akan hal diatas, belum banyak yang tahu akan maha karya ini walau sudah masuk TOP 45 yang tentunya sudah diakui. Budi Santoso Kepala UPTD BBP Barongan yang menemukan teknologi ini dan pada tahun 2017 masuk 10 besar lomba inovasi teknologi pertanian yang di gelar Kementrian Pertanian.
Sayangnya inovasi ini belum banyak dikenal di kalangan petani di wilayah kerja Daerah istimewa Yogyakarta terutama Bantul. Pada tanggal 18 dan 19 November 2021 menjadi sejarah baru diadakan pelatihan kepada 75 petani dari 75 Kalurahan, 17 BPP Se Kabupaten Bantul. Keunggulan SIPERKASA ini adalah hemat waktu dan tenaga, hemat biaya, hasil optimal, ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar.
Siperkasa ini selain digunakan pada pengeringan padi juga bisa komoditas lainnya seperti Jagung, Kedele, kacang tanah dll. Sistim kerja Siperkasa adalah pada pagi hingga sore, hasil panen tetap di jemur, mulai pukul 14.00 -15.00 mulai pasang tenda/terpal diatasnya, panas akan bersirkulasi sampai pukul 23.00. Sehingga proses pengeringan tetap berjalan tanpa sinar matahari serta kondisi gabah tidak matang karena ada sirkulasi.
Mulai tahun 2021 ini pemerintah Daerah Kabupaten Bantul menganggarkan melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul memberikan 2 unit per kelompok tani sejumlah 75 kelompok Tani dan 17 BPP se Kabupaten Bantul. Begitu besar manfaat bagi petani yang tentunya menambah kualitas dan kuantitas hasil panen yang akan meningkatkan nilai jual karena menghasilkan beras kepala serta tidak banyak bahan ikutan lain. Teknologi tepat guna tidak selalu berkaitan dengan alat atau mesin, akan tetapi berupa teknologi proses atau produk yang menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan lingkungan. Sehingga mampu mendorong percepatan mewujudkan kemandirian masyarakat.
Pemerintah perlu mengembangkan untuk merekomendasikan inovasi ini pada penjemuran hasil pertanian yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H