Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kematangan Pemilihan Karir Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Problem Solving

Diperbarui: 29 Februari 2024   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://smkn5batam.sch.id/category/bk/bk-bimbingan-karir/

Meningkatkan Kematangan Pemilihan Karir Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem Solving

Di SMK Darul Fikr Andong

Oleh: Muhammad Wachid Anwar, S.Sos.I

Guru BK SMK Darul Fikr Andong

alfatahanwar77@gmail.com

Abstrak

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kemampuan siswa membuat keputusan karir pilihan studi lanjut, dimana setelah pelaksanaan layanan BK karir dengan pendekatan Problem Solving yaitu agar siswa mampu mengenal potensi (bakat dan minat) sehingga mampu menentukan pilihan jurusan studi lanjutan. Luaran hasil program layanan BK karir degan Problem Solving yang diberikan kepada siswa yaitu berupa sebuah panduan lembaran penilaian diri dalam membuat keputusan karir pilihan jurusan studi lanjut di perguruan tinggi yang disusun dalam sebuah lembaran panduan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian layanan BK karir dengan pendekatan Problem Solving yaitu presentasi dan demontarasi melalui beberapa tahapan sebagai berikut : (1) pada awal kegiatan siswa diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang tujuan layanan BK karir, (2) mendemonstrasikan secara langsung langkah-langkah membuat keputusan pilihan jurusan studi lanjut, (3) siswa melakukan latihan praktik secara mandiri. Adapun hasil dari kegiatan bimbingan konseling karir yang telah dilaksanakan menunjukkan perubahan yang baik, siswa mulai mengenal bakat dan kemampuan untuk digunakan dalam membuat keputusan karir.

Kata Kunci : Bimbingan dan Konseling karir, Problem Solving, SMK Darul Fikr Andong

PENDAHULUAN

Pada umumnya siswa SMK berada direntang usia 15-18 tahun. Dimana usia tersebut merupakan tahap perkembangan remaja akhir, yang mana dalam tugas perkembangan manusia ini merupakan usia siswa dihadapkan pada permasalahan mengenai pengambilan keputusan pilihan karir untuk masa depan. Sesuai dengan tugas perkembangan usia remaja menurut Havighurst (dalam Ali & Asrori, 2005: 167) yaitu memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan serta kemana akan melanjutkan pendidikannya.

Sesuai dengan prinsip Sekolah Menengah Kejuruan dan juga tugas perkembangan usia remaja jelas bahwa peserta didik SMK diharapkan mampu membuat keputusan berkenaan dengan pendidikan dan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kompetensi mereka, serta memiliki pilihan dan persiapan untuk pekerjaan. Pengambilan keputusan karir siswa SMK dapat dilihat dari beberapa sisi yaitu: 1. Rational (pengambilan keputusan karir yang dilakukan sesuai dengan kaidah logika, cara-cara yang sistematis dan bertanggung jawab), 2. Fatalistic (seseorang memiliki sedikit kontreol terhadap dirinya sendiri dalam pengambilan keputusan karir), 3. Intuitive (pengambilan keputusan karir seseorang bergantung pada suara hati dan kondisi emosional dirinya, 4. Implusive (pengambilan keputusan karir yang dilakukan secara sepontan dengan kata hatinya saat itu juga, 5. Dependent (pengambilan keputusan karir yang mengandalkan pada harapan atas saran dari orang lain. Sehingga dapat terciptanya generasi bangsa yang sukses dalam meniti karir masa depan sesuai dengan harapannya. Bentuk mengambil keputusan karir siswa seperti keinginan untuk bekerja sesuai dengan minatnya, memasuki perguruan tinggi sesuai dengan prestasi yang dicapainya dan memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan mintanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline