Industri pariwisata semakin berkembang di seluruh belahan dunia dengan kontribusi ekonomi yang signifikan dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahun. Data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menunjukkan bahwa pada tahun 2019, tercatat lebih dari 1,5 miliar kunjungan turis internasional. Indonesia, sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di Asia Tenggara, juga mengalami pertumbuhan yang pesat dalam industri pariwisata. Sementara Pada tahun 2022, data kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 5,12 juta kunjungan, menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Meskipun dalam konteks nasional, pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup . Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan destinasi wisata adalah dampak dari pembangunan resort terhadap ekosistem lokal dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Bagaimana seharusnya hubungan antara pembangunan resort, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat bisa seimbang?
Salah satu contoh yang menjadi sorotan hangat adalah isu petisi tolak pembangunan beach club oleh pesohor Raffi Ahmad yang saat ini sedang bergulir. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai isu ini dan dampak dari pariwisata tak berkelanjutan pada ekosistem dan ekonomi lokal.
Isu pembangunan beach club yang diinisiasi oleh selebriti yang dijuluki Sultan Andara ini telah menimbulkan kontroversi di masyarakat. Lokasi beach club yang rencananya akan di bangun di Kawasan Area Hutan, Ngestirejo, Kec. Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya akan Karst, menimbulkan polemic yang semakin di bergulir.
Pembangunan resort di kawasan yang kaya akan karst seperti di Gunung Kidul, Yogyakarta dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem lokal. Kawasan karst merupakan ekosistem yang rentan dan memiliki keunikan ekologis yang perlu dijaga.Kawasan Karst Gunung Kidul adalah salah satu Kawasan ekologi yang dilndungi oleh UNESCO
Karst merujuk pada bentuk topografi yang terbentuk akibat pelarutan batuan kapur, gamping, atau dolomit oleh air hujan yang mengandung asam karbonat. Proses ini menciptakan gua-gua, terowongan bawah tanah, lembah curam, dan formasi geologi unik lainnya.
Fungsi dan Manfaat Karts bagi Ekosistem
Kawasan karst sering kali menjadi habitat bagi spesies-spesies tumbuhan dan hewan yang langka dan endemik. Selain itu, Kawasan Karst berperan sebagai sumber air tanah yang penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan hewan.Beberapa kawasan karst juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai sumber daya mineral.
Dampak Pembangunan Resort di Kawasan Karst
- Kerusakan Ekosistem
- Pembangunan resort dapat menyebabkan kerusakan habitat alami, mengancam keberlangsungan hidup spesies endemik, dan merusak keindahan geologi kawasan karst
2.Peningkatan Tekanan Lingkungan