Saya tidak menampik kenyataan bahwa kehidupan berpolitik kita belum cukup dewasa saat ini. Kita melihat bagaimana perpolitikan di Indonesia ini akhir-akhir ini cukup menguras energi. Tapi apakah seiring waktu situasi akan menjadi lebih baik ?
Pemilu : sebuah puncak konstelasi berkala
Kita memiliki hajat 5 tahunan bernama Pemilu, belum lagi di level lokal pertajuk Pilkada. Berbagai event ini terus menerus memberikan sebuah rangsangan untuk menunjukan ajang perpolitikan. Perlu diperhatikan bahwa setiap event, selalu membutuhkan waktu persiapan dan pemanasan, yang seringkali sudah cukup membuat lelah dan menguras energi.
Kelelahan dan energi yang saya maksud disini adalah bagaimana kita sebagai masyarakat awam harus menyaksikan berbagai konten politik yang menjemukkan. Mulai dari banner-banner raksasa dengan berbagai warna dan kata, hingga berbagai aktifitas politik yang seringkali membuat tidak nyaman menyaksikannya.
Belum lagi bahwa di dunia virtual media sosial. Kita semakin lelah melihat berbagai konten pecitraan baik dari tokoh maupun dari pendukungnya. Saya khawatir, pada suatu hari nanti, masyarakat merasakan titik jenuh dari semua ini.
Kita sudah tidak lagi peduli disebabkan rasa muak dengan berbagai konten-konten "palsu" itu. Kekhawatiran ini semakin bertambah, saat sebagian tokoh atau gerakan yang memang dengan segala kemurnian hari dan kejujuran bergerak dalam aktifitas politik, terimbas dari hal ini.
Saya sebagai pribadi masih berkeyakinan, kalau disana, di arena pertarungan politik tersebut masih ada sekelompok orang yang dengan kekuatan dan kemurnian hatinya memang benar-benar sedang berjuang untuk bangsa. Dan saya pun selalu bermimpi dan berharap bahwa suatu hari, bangsa ini mampu melanjutkan eksistensi dengan kemakmuran dan kesejahteraan di berbagai bidang, yang tentu melalui sistem perpolitikan yang menyehatkan.
Kondisi ini selalu berulang, setidaknya 5 tahun dengan proses pencitraan yang tak pernah usai.
Bagaimana dengan 2024
Tahun depan, kita akan melaksanakan pemilu kembali. Kondisi 5 tahunan kembali di pertaruhkan dalam hajat ini. Tapi apakah saya optimis dengan ini ? Sejujurnya ya, saya optimis.
Saya optimis jika pemilu kali ini akan jauh lebih baik, lebih berkualitas dan tentu kita berharap akan melahirkan pemimpin dan wakil-wakil yang amanah.