Ayah, bolehkah aku meminta waktumu sebentar. Aku ingin bicara denganmu. Senyumnya merekah di wajahnya, nampak ia sangat antusias duduk disampingku. Aku ingin bertanya kepadamu, tentang laki-laki dimatamu? Aku menatap lamat-lamat sambil menggenggam kedua tangannya. Aku butuh saran dari seorang laki-laki yang sangat menyayangi putrinya ini.
Ayah, aku ingin kau mengenalnya. Mungkin dari setiap kata-kata yang kusampaikan, kau dapat menilai apakah ia baik atau tidak. Kau adalah laki-laki yang akan menentukan apakah ia akan kau jadikan jawaban kebahagiaan putri manismu.
Ayah, aku ingin kau mengenalnya. Berilah jawaban yang terbaik. Jangan menilai dari apa yang dia miliki berupa harta, tetapi pilihlah jika ia dapat membawaku ke surga.
Jakarta, 15 Agustus 2015 I Gilang Norman Ramadhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H