Lihat ke Halaman Asli

Ferry Aldina

Writerpreneur I Islamic Parenting Blogger

3 Fakta Menarik di Lapangan Saat Kembali Belajar di Tengah Pandemi

Diperbarui: 3 Januari 2021   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua anak sedang belajar menggunakan ponsel saat pembelajaran jarak jauh. (dok. republika)

Menyoroti sejarah pendidikan Indonesia, rasanya baru kali ini semua jenjang sekolah harus belajar secara virtual. Istilah PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh menjadi trend selama pandemi melanda. Tahun 2021 pun tampaknya harus kembali belajar dari rumah.

Tentu banyak sekali pengalaman baru bagi siswa, orang tua, dan guru ketika beradaptasi dengan sistem pendidikan yang baru ini. Entah kenapa bagi mereka yang melek teknologi tak terlalu susah menghadapi "kemandirian belajar" seperti ini.

Lalu apa jadinya jika teknologi belum bisa menyatu dengan para pihak yang terlibat dalam PJJ?

Energi akan lebih terkuras dalam ngulik aplikasi virtual dibandingkan persiapan materi. Waktu lebih banyak terbuang saat menghadapi jaringan yang tidak mendukung. Pikiran sang guru pun akan tersiksa dengan efektivitas proses belajar mengajar.

Apakah materi tersampaikan dengan baik? Apakah nilai yang didapat siswa benar-benar murni? Dan mungkinkah pendidikan model PJJ ini akan terus berlangsung? Kapan kembali normal?

Sederet pertanyaan mungkin bisa jadi pemenuh kuota kata dalam artikel ini. Keluhan demi keluhan dari para orang tua berpotensi menjadi buku akhir tahun yang cukup tebal.

Berbicara orang tua maka erat kaitannya sebagai pihak yang paling terdepan dalam PJJ selain guru atau tenaga pengajar di sekolah. Orang tua menjadi ujung tombak dalam mengondisikan anaknya untuk sekolah. Bukan hanya mengantar anak ke gerbang sekolah, seperti biasanya, kini orang tua sudah harus duduk berjam-jam menemani sang anak sekolah.

Saya, orang tua dari dua anak balita yang belum sekolah, belajar banyak hal terkait persiapan yang harus dihadapi jika dalam 1-2 tahun ke depan metode pembelajaran secara virtual masih bisa dilaksanakan. Bukan berarti pesimis wabah corona tidak hilang. Tentu pandemi ini harapannya cepat berakhir. Tetapi apakah metode pendidikan virtual tetap berakhir?

Sedikitnya ada tiga fakta di lapangan yang saya temukan ketika berdiskusi dengan orang tua murid tentang kisah belajar selama pandemi berlangsung,

Pertama, Pandemi Tidak Terlalu Berpengaruh

Ilustrasi anak-anak yang sedang belajar virtual (dok. solopos.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline