Lihat ke Halaman Asli

Memaknai Tujuan Hidup

Diperbarui: 30 Oktober 2016   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

TulisanKangFazri - Pernahkah kita bertanya pada diri kita “Apa sebenarnya tujuan hidup kita?”, tanpa menunggu jawaban pernah ataupun belum, saya yakin kita semua pasti pernah bertanya seperti itu pada diri kita. Selanjutnya apa yang akan kita jawab saat dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu? Susah-susah gampang jawabannya. Pertanyaan seperti ini terkadang menjadi tekanan yang teramat besar bagi mereka yang belum mengerti tentang “arti kehidupan” mereka sendiri. Bagi mereka yang sudah mengerti, pertanyaan ini ibarat kompas penunjuk arah dalam hidupnya, penunjuk kemana arah yang harus mereka ambil dalam menjalani hidup.

Tanpa sebuah tujuan, hidup kita seperti bendera yang hanya berkibar mengikuti arah datangnya angin, bagai seseorang yang sedang berjalan di tengah gelap, tanpa satupun alat penerangan. Padahal, indahnya kehidupan baru dapat kita rasakan setelah kita mengerti dan tahu apa tujuan hidup kita. Itu menurut saya.

Satu pertanyaan di atas akan melahirkan banyak sekali jawaban, tergantung siapa yang menjadi objek pertanyaan tersebut, dan bagaimana sikapnya dalam menjalani kehidupan. Hidup itu seperti sebuah perjalanan yang panjang, dan dalam sebuah perjalanan seyogiyanya kita tahu kemana tujuan kita dalam perjalanan tersebut.

Setiap perjalanan pasti memerlukan waktu tempuh, singkat atau lamanya waktu tergantung dengan “kemana tujuan” dalam perjalanan kita, mungkin jika kita sudah tahu kemana tujuan kita, waktu yang kita pakai akan dengan mudah kita kelola dan kita persingkat. Berbeda apabila kita belum punya tujuan yang jelas, perjalanan kita bisa memakan waktu yang sangat panjang, alhasil waktu kita terbuang dengan sia-sia.

Ada atau tidak adanya sebuah tujuan, waktu akan terus berjalan.

Walaupun hidup di dunia ini bersifat “sementara”, namun tujuan itu bersifat “kekal”, bahkan tujuan dapat memiliki umur yang lebih panjang daripada pemiliknya. Banyak sekali umat manusia yang sampai saat ini namaya masih selalu terdengar, karyanya selalu menjadi banyak rujukan dari zaman ke zaman. Merekalah contoh orang-orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas.

Tak ada salahnya jika dari sekarang kita mulai menata arah dan tujuan hidup kita, mulai dari aspek spiritual, mental, fisik, keluarga dan ekonomi kita. Walaupun ada kemungkinan tujuan hidup kita berubah ditengah jalan, tapi jika harus menunggu nanti dan nanti. Kapan kita akan mulai dan memiliki tujuan dalam hidup kita?

Mulailah dari sekarang, mulai dari diri kita, mulai dari hal terkecil dalam hidup kita.

Selamat menata tujuan hidup!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline