Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Dilatasi Sepi

Diperbarui: 7 Agustus 2024   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pulang, dik Setelah lama mengemban kelana Meninggalkanmu di ujung fana

Aku pulang, dik Dengan segala kepasrahan Bersama peluk sebagai buah tangan

Dik, "terimakasih" ini mungkin sederhana Aku membungkusnya dengan segenap rasa Agar selalu kau ingat nantinya

Dik, jika badai berlalu dari rumah ini Jangan tinggalkan aku bersama sepi Karna kau lah keramaian itu Peneduh jiwa di kala pilu

Dik, kau bagaikan mentari senja Menyinari di balik tirai mega Saat aku hilang dalam gulita Kau hadir sebagai lentera

Aku pulang, dik Menapaki jejak-jejak rindu Yang terserak di sepanjang waktu

Dik, kau bagai akar yang kuat Mengikatku di tengah arus ingatan Tanpamu, aku hanya layang-layang terbang Tanpa tujuan, tanpa harapan

Dik, engkaulah pelangi Setelah hujan deras mengguyur hati Mengusir mendung dari sanubari Membawa cerah dalam setiap hari

Aku pulang, dik Menyulam kenangan dalam rajutan waktu Mengikat erat benang-benang rindu

Dik, kau bagai angin sepoi Menyapu lembut rasa lelah di hati Menggiring mimpi kembali ke bumi Menyemai harapan di tengah sunyi

Jangan tinggalkan aku, dik Karena tanpamu, aku hanyalah sepi Di tengah keramaian, aku sendiri Kau lah peluk yang selalu dinanti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline