Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Bisa Nggak ya Pendidikan Nonformal jadi Harapan Baru Pendidikan Nasional?

Diperbarui: 3 Agustus 2024   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.smakaquinasruteng.sch.id/berita/detail/983409/mau-dibawah-kemana-pendidikan-di-indonesia/#google_vignette

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, sistem pendidikan formal telah menjadi tulang punggung dalam mencetak generasi penerus bangsa. Namun, seiring perkembangan zaman, tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks. Kurikulum yang kadang tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja, akses pendidikan yang tidak merata, serta keterbatasan sarana dan prasarana menjadi beberapa isu yang masih menghantui. Di tengah berbagai permasalahan ini, muncul pertanyaan: bisa nggak ya pendidikan nonformal jadi harapan baru pendidikan nasional?

#### Definisi dan Peran Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah sistem pendidikan yang tidak terikat pada struktur pendidikan formal seperti sekolah dan universitas. Bentuk pendidikan ini lebih fleksibel dan adaptif, seringkali disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Kursus keterampilan, pelatihan kerja, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), serta program pendidikan luar sekolah adalah beberapa contoh pendidikan nonformal.

Pendidikan nonformal berperan penting dalam menyediakan kesempatan belajar bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. Selain itu, pendidikan nonformal seringkali lebih responsif terhadap perubahan dan kebutuhan dunia kerja. Program-program ini biasanya lebih praktis dan aplikatif, yang memungkinkan peserta didik langsung mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari atau dunia kerja.

#### Manfaat Pendidikan Nonformal

1. **Fleksibilitas**: Salah satu keunggulan utama pendidikan nonformal adalah fleksibilitasnya. Program-program ini tidak terikat oleh kurikulum nasional yang kaku, sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan zaman. Peserta didik bisa belajar sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka pilih, yang sangat membantu bagi mereka yang sudah bekerja atau memiliki tanggung jawab lain.

2. **Keterampilan Spesifik**: Pendidikan nonformal fokus pada pengembangan keterampilan spesifik yang dibutuhkan di dunia kerja. Misalnya, kursus komputer, pelatihan tata rias, atau keterampilan teknis lainnya. Dengan demikian, lulusan pendidikan nonformal seringkali lebih siap kerja dibandingkan lulusan pendidikan formal yang lebih banyak menerima teori.

3. **Pemberdayaan Masyarakat**: Pendidikan nonformal juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Program-program seperti PKBM atau pelatihan keterampilan di desa-desa membantu masyarakat untuk mandiri dan meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu, pendidikan nonformal sering melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembelajaran, yang memperkuat ikatan sosial dan gotong royong.

#### Tantangan dan Solusi

Meskipun memiliki banyak manfaat, pendidikan nonformal di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah stigma negatif yang melekat, di mana pendidikan nonformal sering dianggap sebagai pendidikan kelas dua. Selain itu, kurangnya pengakuan formal dari pemerintah dan dunia kerja terhadap sertifikat pendidikan nonformal menjadi kendala dalam mengembangkan sistem ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline