Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Kehidupan dalam Megahnya Hiperbola

Diperbarui: 2 Agustus 2024   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lembah kehidupan, langit terbelah dalam pekik,

Mentari mencubit rembulan hingga pendar redup, serasa abadi.

Bukit-bukit berteriak, gunung-gunung berbisik,

Riak sungai menggulung awan dalam derasnya ombak mimpi.

Di lorong waktu, detik-detik menari dengan jubah emas,

Membelah samudra hampa dengan langkah-langkah berlian.

Setiap hela napas adalah badai yang menyapu jagat,

Menghentakkan tanah hingga gempa bertalu-talu.

Di hamparan takdir, hujan turun seperti karangan bintang,

Mengguyur semesta dengan lautan puisi yang tak bertepi.

Angin berbisik seperti deru sayap seribu burung phoenix,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline