Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Hipotesis Pemilu 1999: Jika PDI-Budi Hardjono Raih 20 Kursi

Diperbarui: 29 Juli 2024   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi/Iklan PDI Jelang Pemilu 1999

Pemilu 1999 adalah salah satu pemilihan umum paling bersejarah di Indonesia, menandai transisi dari rezim Orde Baru ke era Reformasi. Di pemilu ini, berbagai partai baru bermunculan dan bersaing dengan partai-partai lama yang telah lebih dulu eksis. Salah satu partai yang cukup menarik perhatian adalah Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang dipimpin oleh Budi Hardjono. Pada skenario hipotesis ini, kita akan menganalisis bagaimana perolehan kursi partai-partai lain seperti PDIP, PKB, PAN, PPP, Golkar, dan partai lainnya jika PDI-Budi Hardjono memperoleh 20 kursi di DPR.

**Latar Belakang Pemilu 1999**

Pemilu 1999 diikuti oleh 48 partai politik dengan total 462 kursi yang diperebutkan di DPR. Hasil pemilu ini menunjukkan perolehan kursi yang beragam di antara partai-partai besar, seperti PDIP (153 kursi), Golkar (120 kursi), PKB (51 kursi), PPP (58 kursi), dan PAN (34 kursi). Pemilu ini juga diwarnai dengan persaingan ketat dan koalisi strategis yang dibentuk untuk mendapatkan dukungan lebih luas dari rakyat.

**Asumsi Dasar Hipotesis**

Untuk mengembangkan skenario hipotesis ini, kita harus membuat beberapa asumsi dasar:

1. **Jumlah Kursi Tetap:** Total kursi di DPR tetap 462 kursi.

2. **Pengaruh PDI-Budi Hardjono:** PDI-Budi Hardjono dapat menarik 20 kursi dari partai-partai lain berdasarkan suara yang mereka dapatkan.

3. **Proporsi Pengurangan Kursi:** Pengurangan kursi dari partai lain akan proporsional dengan perolehan kursi mereka di Pemilu 1999.

**Perhitungan Hipotesis**

Berikut adalah perhitungan hipotesis dengan pengurangan proporsional dari perolehan kursi partai lain untuk memberikan 20 kursi kepada PDI-Budi Hardjono:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline