Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Urgensi Pemindahan Ibukota ke IKN: antara Pilihan Rasional dan Politis

Diperbarui: 19 Juli 2024   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://money.kompas.com/read/2022/01/17/170000226/ini-alasan-pemerintah-pilih-nusantara-jadi-nama-ibu-kota-baru-di-kaltim

Pemindahan ibukota negara merupakan topik yang sering kali menjadi perdebatan hangat di berbagai kalangan. Di Indonesia, wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Nusantara (Ibukota Nusantara Alias IKN) di Kalimantan Timur telah menimbulkan berbagai pandangan, baik yang mendukung maupun yang menolak. Isu ini menyentuh aspek rasionalitas dan kepentingan politis yang saling berkaitan dan memerlukan pertimbangan matang dari berbagai sisi.

**Alasan Rasional Pemindahan Ibukota**

Pertama, dari perspektif rasional, salah satu alasan utama pemindahan ibukota adalah untuk mengatasi masalah kepadatan dan kemacetan di Jakarta. Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, menghadapi tantangan serius terkait urbanisasi yang cepat, infrastruktur yang tidak memadai, serta kemacetan lalu lintas yang parah. Pemindahan ibukota diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta dan menyebar pembangunan lebih merata ke daerah lain.

Selain itu, pemindahan ibukota juga dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko bencana alam. Jakarta terletak di kawasan yang rawan banjir dan penurunan permukaan tanah. Dengan memindahkan ibukota ke lokasi yang lebih aman dari ancaman tersebut, pemerintah berharap dapat menjamin kelangsungan operasional pemerintahan yang lebih stabil dan aman.

Aspek rasional lainnya adalah peluang untuk menciptakan pusat pemerintahan yang lebih modern dan efisien. Nusantara direncanakan sebagai kota yang dibangun dengan konsep smart city dan green city, yang mengedepankan teknologi canggih dan keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, ibukota baru diharapkan dapat menjadi simbol kemajuan Indonesia dan menarik investasi asing yang lebih besar.

**Alasan Politis Pemindahan Ibukota**

Di sisi lain, pemindahan ibukota juga tidak lepas dari berbagai pertimbangan politis. Salah satu argumen politis adalah bahwa pemindahan ibukota dapat memperkuat kesatuan nasional dengan membangun pusat pemerintahan yang lebih terpusat di wilayah geografis Indonesia. Pemindahan ini dapat dianggap sebagai upaya untuk menyatukan berbagai daerah di Indonesia dan mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa keputusan pemindahan ibukota juga sarat dengan muatan politis yang kompleks. Beberapa pihak menganggap bahwa pemindahan ini digunakan sebagai alat untuk meningkatkan popularitas politik pemerintah yang berkuasa. Dengan melaksanakan proyek besar dan ambisius seperti pemindahan ibukota, pemerintah dapat menunjukkan visi besar dan kemampuan eksekusi yang kuat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan dukungan politik.

Selain itu, pemindahan ibukota juga dapat digunakan sebagai strategi untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu domestik lainnya. Dengan fokus publik dan media yang tertuju pada proyek besar ini, isu-isu lain yang mungkin tidak menguntungkan bagi pemerintah dapat tersamarkan atau terlupakan.

**Tantangan dan Kritikan terhadap Pemindahan Ibukota**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline