Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Perlunya Mahasiswa Masuk Fraksi Utusan Golongan di DPR/MPR Jika Difungsikan Kembali

Diperbarui: 7 Juli 2024   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi/Harian Suara Pembaruan Edisi 24 Agustus 1999

### Perlunya Golongan Mahasiswa Masuk ke Fraksi Utusan Golongan di DPR/MPR Jika Difungsikan Kembali

#### Pendahuluan

Fraksi Utusan Golongan merupakan salah satu elemen penting dalam struktur Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada era Orde Baru. Mereka mewakili berbagai kelompok masyarakat yang tidak terafiliasi dengan partai politik, seperti buruh, tani, nelayan, dan profesional lainnya. Setelah Reformasi 1998, peran ini dihapuskan, namun diskusi tentang fungsinya masih relevan hingga kini. Artikel ini akan membahas urgensi memasukkan golongan mahasiswa ke dalam Fraksi Utusan Golongan jika difungsikan kembali dalam DPR/MPR, mengingat peran strategis mahasiswa dalam dinamika sosial-politik Indonesia.

#### Peran Strategis Mahasiswa dalam Sejarah Indonesia

Mahasiswa selalu menjadi motor penggerak perubahan dalam sejarah Indonesia. Mulai dari peran mereka dalam gerakan kemerdekaan, demonstrasi Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) pada tahun 1966 yang menggulingkan Orde Lama, hingga gerakan Reformasi 1998 yang mengakhiri rezim Orde Baru. Mahasiswa sering kali menjadi pionir dalam menyuarakan aspirasi rakyat dan mendorong perubahan politik yang signifikan.

Kehadiran mahasiswa di dalam Fraksi Utusan Golongan bisa menjadi penegasan atas peran kritis mereka dalam mengawal demokrasi dan memastikan bahwa suara kaum muda, yang seringkali menjadi agen perubahan, terwakili dalam proses legislasi dan pengambilan keputusan di tingkat nasional.

#### Kelebihan Memasukkan Mahasiswa ke dalam Fraksi Utusan Golongan

1. **Injeksi Energi dan Inovasi Baru**:

   - Mahasiswa, dengan semangat muda dan idealismenya, dapat membawa perspektif baru yang segar dan inovatif ke dalam MPR/DPR. Mereka lebih peka terhadap isu-isu kontemporer seperti lingkungan, teknologi, dan hak asasi manusia, yang mungkin kurang mendapat perhatian dari generasi yang lebih tua.

2. **Representasi Kaum Muda**:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline