Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Bung Karno, Kepemimpinan Politik, dan Demokrasi

Diperbarui: 1 Juli 2024   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi 

Bung Karno, atau Soekarno, adalah sosok yang tak tergantikan dalam sejarah Indonesia. Sebagai proklamator dan presiden pertama Indonesia, kepemimpinan politiknya memengaruhi arah bangsa dan mengukuhkan fondasi demokrasi. Kepribadiannya yang karismatik dan visi besarnya membuatnya dihormati dan diingat hingga kini.

### Visi Kepemimpinan Bung Karno

Kepemimpinan politik Bung Karno didasarkan pada keyakinan kuat terhadap persatuan, kemandirian, dan anti-kolonialisme. Ia memimpikan Indonesia yang merdeka dan berdaulat, bebas dari penindasan imperialisme. Visi ini tertuang dalam pidatonya yang terkenal, "Jasmerah" (Jangan sekali-kali melupakan sejarah), yang menekankan pentingnya belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.

### Demokrasi Terpimpin

Konsep demokrasi yang diusung Bung Karno dikenal sebagai Demokrasi Terpimpin. Ini merupakan respons terhadap kondisi politik saat itu, di mana demokrasi parlementer dianggap tidak stabil dan mengancam persatuan nasional. Dalam Demokrasi Terpimpin, Soekarno mengupayakan harmonisasi antara berbagai kekuatan politik, termasuk militer, partai-partai politik, dan kaum nasionalis.

Namun, model ini tidak lepas dari kritik. Banyak yang menganggapnya sebagai langkah mundur dari prinsip-prinsip demokrasi liberal, di mana kebebasan berpendapat dan oposisi menjadi terbatas. Meskipun demikian, Bung Karno berpendapat bahwa model ini lebih cocok untuk konteks Indonesia yang beragam dan baru merdeka.

### Peran dalam Gerakan Non-Blok

Bung Karno juga dikenal di panggung internasional sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok pada 1961. Bersama pemimpin-pemimpin dunia lainnya, ia berusaha menciptakan tatanan dunia yang lebih adil, di mana negara-negara berkembang memiliki suara dan peran dalam percaturan politik global. Melalui konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, Soekarno menggalang solidaritas di antara negara-negara yang baru merdeka.

### Warisan Kepemimpinan

Warisan kepemimpinan Bung Karno sangat mendalam. Ia meninggalkan visi tentang Indonesia yang mandiri, merdeka, dan bersatu. Pancasila, sebagai dasar negara, menjadi salah satu kontribusi terbesar Bung Karno. Pancasila mencerminkan keberagaman Indonesia dan mengedepankan nilai-nilai toleransi, keadilan sosial, dan persatuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline