Di bawah atap seng yang berkarat,
hidup berdesakan dalam keterbatasan,
mimpi-mimpi kecil terbang tinggi,
mengintip dari celah-celah malam.
Suara hujan menari di atas kepala,
mengalun bersama derita yang mengakar,
namun di balik dinding kumuh ini,
ada tawa yang tak pernah pudar.
Anak-anak berlari di tanah becek,
mencari kebahagiaan dalam debu,