Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Marhaenisme dan Penghapusan Upah Minimum Sektoral

Diperbarui: 25 Juni 2024   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://m.kumparan.com/kumparanbisnis/upah-minimum-sektoral-jakarta-2018-terbit-berikut-daftar-lengkapnya

**Marhaenisme dan Penghapusan Upah Minimum Sektoral: Implikasi dan Dampak**

### Pendahuluan

Marhaenisme merupakan sebuah ideologi yang dicetuskan oleh Presiden Sukarno di Indonesia pada pertengahan abad ke-20. Ideologi ini menekankan kesetaraan sosial dan ekonomi, serta pembangunan ekonomi berdasarkan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu aspek sentral dari Marhaenisme adalah penghapusan disparitas ekonomi antara berbagai kelompok masyarakat.

### Definisi Upah Minimum Sektoral

Upah Minimum Sektoral (UMS) adalah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah untuk sektor-sektor tertentu dalam perekonomian, dengan tujuan melindungi pekerja terhadap eksploitasi dan memastikan penghidupan yang layak bagi mereka. UMS juga bertujuan untuk mengurangi kesenjangan upah antar-sektor dan meningkatkan kesejahteraan buruh.

### Konteks Marhaenisme dan Penerapannya

Dalam konteks Marhaenisme, penghapusan UMS dapat dipandang sebagai langkah untuk mencapai kesetaraan ekonomi yang diinginkan. Sukarno memandang bahwa semua warga negara harus memiliki kesempatan yang sama dalam hal ekonomi, dan UMS bisa dianggap sebagai penghambat bagi pencapaian tujuan tersebut. Namun, implementasi penghapusan UMS harus dijalankan dengan hati-hati, mengingat dampak sosial dan ekonominya yang kompleks.

### Implikasi Penghapusan UMS

1. **Peningkatan Kesetaraan Ekonomi**: Dengan penghapusan UMS, diharapkan bahwa disparitas upah antar-sektor dapat berkurang, sehingga memperkuat prinsip kesetaraan yang diusung oleh Marhaenisme.

   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline