Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Politik, Kelas Buruh dan Kepartaian

Diperbarui: 25 Juni 2024   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://tvnyaburuh.com/berita/keren-ini-rencana-logo-baru-partai-buruh-berikut-artinya/#google_vignette

**Politik, Kelas Buruh, dan Kepartaian: Dinamika dan Tantangan di Indonesia**

**Pendahuluan**

Dalam lanskap politik Indonesia, peran kelas buruh sering kali diabaikan atau direduksi menjadi sekadar alat mobilisasi oleh berbagai partai politik. Padahal, kelas buruh memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan politik yang signifikan, mengingat jumlah mereka yang besar dan peran strategis dalam perekonomian nasional. Artikel ini akan mengeksplorasi hubungan antara politik, kelas buruh, dan kepartaian di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi dalam upaya memperjuangkan hak dan kepentingan buruh melalui jalur politik.

**Sejarah Singkat Kelas Buruh di Indonesia**

Sejak masa kolonial, kelas buruh di Indonesia telah memainkan peran penting dalam berbagai gerakan sosial dan politik. Pada era kolonial, buruh menjadi salah satu motor penggerak dalam perjuangan melawan penjajahan. Setelah kemerdekaan, gerakan buruh berupaya untuk memperjuangkan hak-hak mereka dalam konteks negara yang baru merdeka. Namun, selama Orde Baru, gerakan buruh mengalami represi yang signifikan. Pemerintah Orde Baru membatasi kebebasan berserikat dan berorganisasi, serta mengendalikan federasi buruh melalui wadah tunggal, yaitu Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

**Era Reformasi dan Kebangkitan Gerakan Buruh**

Era Reformasi membawa angin segar bagi gerakan buruh di Indonesia. Berbagai serikat buruh mulai bermunculan dan menguatkan posisi mereka dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Kebebasan berserikat yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh menjadi landasan bagi pengembangan serikat buruh yang lebih independen dan demokratis.

Namun, meskipun ada kemajuan, buruh tetap menghadapi berbagai tantangan. Masalah seperti upah rendah, kondisi kerja yang buruk, dan kurangnya jaminan sosial masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh kelas buruh. Selain itu, fragmentasi di antara serikat buruh sering kali melemahkan posisi tawar mereka dalam negosiasi dengan pemerintah dan pengusaha.

**Kepartaian dan Representasi Kelas Buruh**

Keterlibatan kelas buruh dalam politik formal melalui partai politik adalah salah satu cara untuk memperjuangkan kepentingan mereka. Di banyak negara, partai-partai buruh atau partai-partai yang berorientasi pada kelas pekerja memainkan peran penting dalam politik nasional. Di Indonesia, terdapat beberapa partai yang mengklaim memperjuangkan kepentingan buruh, namun efektivitas mereka masih dipertanyakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline