Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Tinggalkan Kezaliman, menuju Keadilan: Islam dan Marhaenisme

Diperbarui: 12 Juni 2024   03:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220404100204-37-328441/sambut-ramadan-2022-ini-12-aplikasi-al-quran-terbaik

 Tinggalkan Kezaliman, Menuju Keadilan: Islam dan Marhaenisme

Kezaliman dalam berbagai bentuknya telah lama menjadi bagian dari sejarah manusia. Ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik sering kali muncul dari sistem yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Dalam konteks ini, Islam dan Marhaenisme menawarkan alternatif yang menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Artikel ini akan mengupas bagaimana kedua ideologi ini dapat bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

 Kezaliman dan Ketidakadilan

Kezaliman bisa berbentuk eksploitasi, penindasan, dan ketidakadilan yang dilakukan oleh individu atau sistem terhadap kelompok lain. Hal ini sering kali terjadi dalam sistem kapitalis yang mendewakan keuntungan di atas segalanya. Ketimpangan ekonomi menjadi semakin tajam, di mana si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin.

Dalam konteks politik, kezaliman dapat muncul dalam bentuk korupsi, nepotisme, dan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan sistem yang ada.

 Islam: Pilar Keadilan dan Kesejahteraan

Islam sebagai agama yang komprehensif menawarkan solusi terhadap kezaliman melalui ajarannya yang menekankan pada keadilan dan kesejahteraan sosial. Dalam Al-Quran, banyak ayat yang berbicara tentang pentingnya keadilan. Misalnya, dalam Surah An-Nisa' ayat 58, Allah berfirman:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Islam juga mengajarkan zakat, infak, dan sedekah sebagai mekanisme untuk mengurangi ketimpangan ekonomi. Dengan adanya kewajiban zakat, harta yang dimiliki oleh kaum kaya sebagian dialokasikan untuk membantu kaum miskin. Ini menciptakan redistribusi kekayaan yang lebih adil dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

 Marhaenisme: Suara Rakyat Kecil

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline