Lihat ke Halaman Asli

DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA

Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Kewajiban Perempuan Marhaenis dalam Perjuangan Agraria & Lingkungan

Diperbarui: 5 Juni 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pngtree.com

Perjuangan agraria dan lingkungan di Indonesia telah lama menjadi medan pertempuran yang penuh tantangan, dan di dalamnya, perempuan Marhaenis memainkan peran yang sangat penting. Perempuan Marhaenis, yang terinspirasi oleh ajaran Soekarno tentang Marhaenisme, memegang teguh prinsip-prinsip keadilan sosial, kesetaraan, dan keberlanjutan. 

Mereka tidak hanya berjuang demi hak-hak agraria, tetapi juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan generasi berikutnya. Artikel ini akan mengulas berbagai kewajiban perempuan Marhaenis dalam perjuangan agraria dan lingkungan, serta tantangan yang mereka hadapi dan kontribusi mereka terhadap perubahan sosial.

### Sejarah Perjuangan Perempuan dalam Agraria dan Lingkungan

Sejak masa kolonial, perempuan telah berperan dalam perjuangan agraria di Indonesia. Mereka tidak hanya mendampingi laki-laki dalam bertani, tetapi juga turut serta dalam aksi-aksi protes melawan kebijakan kolonial yang eksploitatif. Di masa pasca-kemerdekaan, perjuangan ini berlanjut dengan semakin banyak perempuan yang terlibat dalam gerakan petani dan lingkungan. 

Ideologi Marhaenisme, yang menekankan pentingnya kemandirian dan keberlanjutan bagi rakyat kecil, menjadi inspirasi bagi banyak perempuan. Mereka memahami bahwa perjuangan agraria tidak hanya tentang kepemilikan tanah, tetapi juga tentang keberlanjutan ekosistem dan keadilan sosial.

### Kewajiban Perempuan Marhaenis dalam Perjuangan Agraria

1. **Advokasi dan Edukasi**:

   Perempuan Marhaenis memiliki kewajiban untuk menjadi agen perubahan melalui advokasi dan edukasi. Mereka berperan dalam menyebarkan kesadaran tentang hak-hak agraria dan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Melalui kelompok-kelompok tani, komunitas, dan organisasi, mereka mendidik sesama perempuan dan masyarakat umum tentang cara-cara bertani yang berkelanjutan dan adil.

2. **Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan**:

   Penting bagi perempuan Marhaenis untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan agraria dan lingkungan. Mereka harus memastikan bahwa suara perempuan didengar dan dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang mempengaruhi tanah dan lingkungan mereka. Keterlibatan ini bisa dilakukan melalui partisipasi dalam musyawarah desa, organisasi petani, dan forum-forum kebijakan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline