Sejak pendirian Negara ini oleh para pendiri bangsa, kemajemukan sudah menjadi dasar untuk membangun masyarakat Indonesia yang Sosialis-Marhaenis
Marhaenisme-Pancasila adalah spirit perjuangan bangsa Indonesia semenjak dahulu, yang nilai atau taksirnya sudah mencengkeram kuat dalam kepribadian Indonesia dan budaya Indonesia.
GmnI Komisariat Universitas Terbuka menganggap sistem neoliberal yang diambil dari Barat, tidak sesuai dengan nilai luhur dan kepribadian Indonesia. kekacauan pada sistem ketatanegaraan saat ini terutama setelah Amandemen UUD 1945 tahun 2002, sangat berkaitan dengan hilangnya dasar negara tercinta ini dalam praktik penyelenggaraan negara dan penafsiran politik.
Kita semakin ultraliberal dan lupa dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Ini karena pancasila sudah mulai dicampakkan di bumi pertiwi. Marhaenisme-Pancasila yang digali Bung Karno menjadi alat persatuan nasional melawan Imperialisme Baru. Kini kita paham, Imperialisme belum seutuhnyapergi tapi justru kembali datang dengan cara-cara yang baru yang tampak lebih sopan, santun dan moderat dalam tata cara perdagangan ekonomi yang tak adil, curang dan tak berjiwa solidaritas.
untuk itu, GmnI Komisariat Universitas Terbuka menyerukan kepada Rakyat Marhaen dan Marhaenis sejati, mari kita tinggalkan prasangka SARA (Suku, Agama, Ras, Dan Antargolongan). Mari, perkuat persatuan nasional melawan sistem penjajahan yang baru : neoliberalisme dan imperialisme yang mengambil kekayaan alam Indonesia hanya untuk kaum-kaum oligarki!.
YUDYA PRATDINA MARHAENIS, MERDEKA!
GmnI, JAYA!
Marhaen, Menang!
(Hasil Diskusi Bersama 6 Juni 2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H