Lihat ke Halaman Asli

Alpin NurSidik

Sini yang galau merapat!

yang merasakan, apa yang saya rasa, bersabarlah :)

Diperbarui: 22 Oktober 2021   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permisi paket, gimana? masih minta jajan ke orang tua? heheheh... 

 wahai teman-teman kompasiana, bagi yang galau atau merasakan apa yang saya rasakan, mari simak cerita saya yang mungkin bisa mewakili keluh kesah kalian :).

intro dulu..

Pada zaman modern di pagi hari yang sangat dinanti-nanti karena peringatan maulid Nabi, saya sedang mengamati status Whatsaap, nah tiba-tiba saya diminta ibu saya untuk mengantarkannya mencari rumah, karena saya merupakan anak yang berbakti dan cinta ayah dan ibu, saya pun mengikuti permintaanya. kemudian setelah selesai berkeliling kota dan desa akhirnya tidak menemukan rumah yang diinginkan karena mahal dan mevvah heheheh. di perjalanan pulang saya merasakan haus dan singgah sejenak untuk meluncurkan saluran capucino boba melalui mulut lewat tenggorokan dan sampailah masuk ke dalam perut. setelah itu saya melanjutkan perjalanan pulang dengan hati yang riang bersama ibu saya yang terlihat senang.

Sepulangnya dari berkeliling, saya dan ibu pun sampai di rumah, kemudian saya mendapat kabar bahwasanya perut saya meminta tolong untuk diberikan asupan yang bergizi. awalnya saya sempat panik mendapat kabar seperti itu, namun saya bisa mengatasinya dengan ampuh yaitu dengan pertolongan pertama berupa bebek seharga 8k yang tentunya lezat dan sederhana. setelah itu saya berpikiran untuk menyelesaikan tugas kerjaan yang belum sempat dikerjakan yaitu membuat Power Point untuk program belajar anak inklusi. akhirnya saya pun mengurungkan niat saya untuk mengerjakan tugas tersebut karena belum sempatmeneguk segelas air putih setelah makan tadi hehehe. 

Sore hari pun tiba, ketika saya sudah membuka laptop dan ingin mengerjakan program untuk anak inklusi. saya mendapatkan notifikasi dari dosen saya melalui grup WA bahwasannya nilai UAS salah satu matkul yang saya kerjakan mendapat nilai di bawah telapak kaki ibu, eh bukan dong. Intinya saya tidak bisa menyebutkan nilai tersebut karena sangat mengenaskan dan memprihatinkan. usut punya usut setelah dosen tersebut memberikan nilai dan memberitahukan kepada teman-teman saya, ia merasa sangat kecewa karena nilai tersebut didapat dari hasil plagiat atau copas dari jurnal lain. Saya  tentu sangat kecewa  sebagai manusia yang menjujung tinggi dan  menghindari perbuatan plagiat tersebut. pasti yang membaca ini pun tidak akan terima jika disamakan dengan orang yang salah sedangkan kita tidak melakukan itu. sejak kecil saya sudah diajarkan untuk tidak melakukan tindakan plagiat, karena tindakan tersebut sama halnya dengan mencuri. 

Pelajaran atau hikmah yang bisa diambil dari cerita di atas yaitu,sebagai pengajar yang baik dan tidak sembrono. cari tahu dulu kebenarannya sebelum memutuskan suatu tindakan. karena semua yang dilakukan dengan tindakan yang ceroboh maka akan berdampak buruk bagi sasarannya walaupun dampak itu tak terlihat seperti kekecewaan sedalam liang lahat. Baik para pembaca yang sudah menyimak cerita dan pengalaman saya di atas, mudah-mudahan kalian tidak termasuk dan bagi yang pernah mengalami, kita satu server heheheh. jangan bersedih tetaplah semangat walau rintangan buruk selalu berdatangan.

terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaian,sekian dan jangan baperan.

salam jomblo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline