Lihat ke Halaman Asli

Agus Salim Fajri

Belajar Setiap Saat

Interaksi Nyata Vs Maya

Diperbarui: 28 Februari 2021   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bernas.id

Dunia maya kini merajalela, bermaksud hendak menggantikan dunia nyata.

Apakah bisa?

Ada kalanya suatu perkembangan teknologi komunikasi yang kini kita pergunakan besar manfaatnya. Namun dibalik itu, ada pula hal-hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak terjerumus kedalam salah penggunaan. Misalnya saja dalam berkomunikasi, tidak perlu kita mengobrol dengan orang yang berada di hadapan melalui media chat atau telepon. Letakkan ponsel, kemudian mengobrol layaknya manusia nyata.

Kita sebagai masyarakat tentu harus tetap saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi dilakukan agar terjalin hubungan yang baik antar masyarakat, mengerti persoalan-persoalan di dalam masyarakat dan lain sebagainya. Namun kenyataannya sekarang, interaksi sosial banyak dilakukan secara daring atau online.

Sesungguhya perkembangan alat komunikasi diperuntukkan sebagai sarana mempermudah hubungan dengan orang yang berada di tempat jauh. Kini kita menggunakan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan orang yang rumahnya berada di sebelah rumah kita. Bahkan dalam satu forum perkumpulan, terkadang menggunakan alat komunikasi untuk mengobrol.

Dalam forum yang berisi banyak orang, tentu hampir semua membawa ponsel. Perbincangan yang terjadi tidak bisa mengalir dengan lancar karena kebanyakan fokus terhadap ponsel masing-masing. Tubuh mereka berada dalam forum itu, tetapi pikiran melayang entah kemana. Berhadapan langsung dengan seseorang, tetapi mengobrol dengan orang yang sedang berada di tempat lain.

Pentingnya interaksi sosial antar masyarakat nampaknya sudah tidak terlalu diperhatikan. Ini merupakan imbas dari perkembangan teknologi yang tidak dipergunakan sesuai manfaatnya. Kita hidup bermasyarakat, tentu harus berbaur dengan masyarakat. Agar kita saling mengenal satu sama lain di lingkungan sekitar tempat tinggal.

Kenyataan yang terjadi saat ini para remaja tidak mengenal tetangga-tetangga mereka tetapi lebih mengenal orang-orang yang tinggalnya jauh dari lingkungan mereka. Minimnya interaksi adalah penyebabnya. Mereka lebih nyaman berinteraksi dengan orang lain melalui genggaman.

Padahal interaksi langsung dengan orang lain merupakan salah satu ciri letak kemanusiaan kita yang sesungguhnya.

Kantan Muara, 28 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline