Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Benarkah Ada yang Ingin Mendongkel Budi Karya Sumadi dari Kursi Menhub?

Diperbarui: 9 Mei 2020   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi atau dikenal dengan panggilan BKS sudah kembali bekerja, setelah sembuh dari Covid-19. Tapi, baru saja aktif bekerja sebagai pembantu presiden, mencuit isu yang tak enak. Desas-desusnya, ada yang ingin BKS didepak.

Siapa yang ingin BKS didepak dari kabinet? Belum jelas. Kabarnya dari internal. Tapi juga dari eksternal. Tapi yang namanya desas-desus atau isu belum jelas kebenarannya. Namun jika  pun itu benar, rasanya tidak elok, kembangkan intrik di tengah pandemi sedang berlangsung.

Harusnya, di saat pagebluk belum juga reda yang diperlukan semua bersatu dengan semangat rawe rawe rantas malang-malang putung. Bersatu dalam perang melawan virus. Bukan kemudian, saling sikut.

Memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi atau kelompok. Negara tengah dalam keadaan darurat kesehatan.  Maka, semua harus satu garis. Satu langkah. Saling dukung. Bukan saling sudutkan, apalagi dengan semangat saling jatuhkan.

Isu BKS sedang disudutkan, seakan dapat momentumnya dengan isu reshuffle yang kabarnya akan dilakukan awal tahun depan. Maka, bagi yang mengincar posisi di kabinet, mungkin ini saatnya yang tepat untuk menabuh isu dan intrik. Harapannya, ada yang tergeser, dengan begitu peluang untuk dapat duduk di kabinet sangat besar diraih.

Ya, intrik dengan politik memang tak bisa dipisahkan. Tapi, meraih posisi dengan cara mengembangkan intrik, bukan cara berpolitik yang terhormat. Bahkan tercela. Lalu, pantaskah BKS digeser? Apakah dia, pembantu presiden yang prestasinya jeblok, hingga layak untuk ditendang dari kabinet?

Padahal, kalau melihat dari sisi kedekatan dengan Presiden Jokowi, BKS bisa dikatakan cukup dekat. Ia bahkan disebut salah satu tangan kanan presiden. Menteri yang diandalkan kepala negara, selain Basuki Hadimulyono, Menteri PUPR. Maka, kalau melihat itu, rasanya kecil kemungkinan Presiden Jokowi ingin menggeser BKS, andai memang nanti ada reshuffle kabinet.

Melihat jejak rekamnya selama jadi Menteri Perhubungan, bisa dikatakan BKS cukup berhasil. Maka, wajar jika kemudian banyak orang menilai BKS jadi salah satu menteri yang diandalkan Jokowi. Kinerjanya sebagai Menteri Perhubungan telah teruji. Bisa dikatakan, cukup mengkilap.

Penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2019, adalah salah satu jejak keberhasilan BKS sebagai Menteri Perhubungan. Ia  berhasil menurunkan 75 persen angka kecelakaan dan kerugian materi sebesar 72 persen.

Bahkan Komisi V DPR, mitranya di parlemen mengakui itu. Artinya dari jejak rekam, BKS sudah memberi bukti, jika ia memang menteri yang bisa bekerja. Bukan menteri yang asal main perintah. Jejak kerjanya nyata.

Karena itu agak  mengherankan ketika mencuat isu Menteri BKS bakal didepak.  Apalagi dibumbui dengan bumbu tak sedap ada yang coba mendongkelnya. Budi diserang isu bersebrangan dengan Presiden. Pernyataannya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR beberapa waktu lalu soal pembukaan moda transportasi digoreng sedemikian rupa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline