Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Disemprot Mendagri Gara-gara "KPK"

Diperbarui: 18 Juni 2017   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah ada bawahan yang tak pernah ditegur bos? Sepertinya itu jarang terjadi. Pasti seorang bawahan, pernah merasakan satu momen yang tak mengenakan, ketika ditegur oleh pimpinan atau bosnya.

Suatu malam, mendekati tengah malam, saya sempat mengobrol dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Yuswandi Arsyad Temenggung. Ia orang penting di Kementerian Dalam Negeri, salah satu kementerian terpenting di republik ini. Bisa dikatakan, dia adalah orang nomor dua setelah Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, bos Yuswandi sekarang.

Dalam obrolan ngalor ngidul, sembari menyeruput secangkir kopi dan menikmati kudapan kue kering dan basah, saya sempat menanyakan suka dukanya jadi pejabat di Kemendagri. Salah satu yang saya tanyakan, apakah dirinya pernah ditegur atau katakanlah punya konflik dengan bosnya, Mendagri.

Mendengar pertanyaan itu, Yuswandi tertawa. Kemudian baru ia menjawab Kata dia, yang pasti, sebagai bawahan ia pernah ditegur oleh bos. " Saya pernahlah disemprot Pak Tjahjo,," ujar Yuswandi.

Tapi kata dia, teguran bukan bersifat kebencian, karena tak suka secara pribadi padanya. Teguran terkait dengan masalah pekerjaan. Pun saat jadi Sekjen, ia pernah sekali di tegur oleh bosnya, Menteri Tjahjo.

Ia pun kemudian bercerita tentang teguran bosnya itu. Ketika itu, muncul berita yang ramai diberitakan banyak media tentang kasus salah ketik KPK. Kasus itu bermula dari surat untuk KPK yang dikirimkan Kemendagri. Nama lembaga anti rasuah itu salah ketik, bukannya Komisi Pemberantasan Korupsi tapi diketik Komisi Perlindungan Korupsi. Tak pelak kasus salah ketik itu jadi heboh.

Yuswandi mengaku, ketika itu bosnya Menteri Tjahjo langsung menegurnya. Ia pun mengaku salah, karena lalai. Dan ia pun cepat mengkoreksi itu. Bosnya Menteri Tjahjo, memahami jika kasus itu bukan kesengajaan. Tapi karena kelalaian semata.

" Itu bukan kesengajaan, tapi kelalaian, human error," katanya.

Di luar kasus itu, ia mengaku jarang mendapat teguran. Prinsipnya, bekerja saja sesuai aturan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline