Di tahun yang baru ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ingin kementerian yang dipimpinnya benar-benar kerja nyata. Setiap program mesti jelas dan transparan. Semua musti konkrit, terasa manfaatnya dan jelas hasilnya.
Prinsipnya, Kementerian Dalam Negeri yang dipimpinnya harus jadi kementerian yang benar-benar hadir, programnya pun dapat dirasakan terutama oleh publik. Karena itu ia sudah wanti-wanti, agar anak buahnya tak jadi bos atau majikan. Tapi jadi pelayan yang melayani. Bukan pegawai negara bermental priyayi.
Publik kata Tjahjo harus tahu, setiap program yang diambil. Bahkan, prosesnya pun, khalayak ramai mestinya bisa mengikuti. Untuk itu, di tahun anyar, tahun 2016, Menteri Tjahjo punya program rapat koordinasi yang melibatkan pejabat eselon I, II, III dan IV. Rapat koordinasi ini akan digelar seminggu dua kali. Dan, rapat akan dilakukan transparan serta terbuka. Juru warta dan pencari berita dipersilahkan memantenginya.
"Rakor eselon I,I, III dan IV Kemendagri akan dilakukan seminggu dua kali. Teman-teman pers Kemendagri dapat ikut mendengarkan, agar tahu program-program prioritas dan evaluasi Kemendagri tahun anggaran 2016," katanya.
Ya, sudah seharusnya memang seperti itu. Rapat-rapat di institusi negara jangan lagi tertutup, apalagi sembunyi-sembunyi. Biar, tak ada syakwasangka. Dan juga agar tak ada yang menduga-duga. Bila semua dapat melihat, terlebih media bisa menongkronginya, tentu ini adalah terobosan yang positif. Sehingga tak muncul kesan, ada udang dibalik batu. Selain memang, jika media ikut mengontrol, tentu sedikit banyak tidak akan ada yang berani macam-macam. Salut Pak Menteri. Semoga konsisten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H